Waspada! RI Masih Berpeluang Jatuh ke Jurang Resesi

Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
14 December 2022 07:25
Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (27/8/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (27/8/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengungkapkan Indonesia masih berpeluang mengalami resesi jika pandemi Covid-19 kembali terjadi dan pemerintah kembali memberlakukan lockdown.

"Kita nggak akan resesi selama nggak ada lockdown lagi, tetapi penurunan ekonomi ini nyata," ungkapnya dalam Indef School of Political Economy Jurnalisme Ekonomi, Selasa (13/12/2022).

Sebelumnya, pada saat pandemi tahun 2020 lalu, Indonesia pernah mengalami resesi, dimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal 2 tercatat minus 5,32% dan di kuartal 3 minus 3,49%. Mengutip dari website resmi DPR, pada saat itu Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara mengatakan kondisi tersebut sebagai akibat dari tekanan eksternal dan pandemi Covid-19.

Lebih lanjut, Eko mengatakan prediksi pertumbuhan ekonomi kuartal 4 yang dikeluarkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di kisaran 5% cukup rasional. Dari perkiraan tersebut, ia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 akan di bawah 5,1%.

"Perhitungannya (pertumbuhan ekonomi secara tahunan) bukan di rata-rata dari setiap kuartal akan ketemu 5,3%, tetapi kemarin saya coba hitung , kalau di kuartal 4 hanya tumbuh 5% maka ekonomi kita akan tumbuh di bawah 5,1%. Mungkin cuman 5,03%, 5,05%," jelasnya.

"Mengapa demikian? karena konsep PDB adalah year on year, jadi satu tahun dapat berapa lalu dikurangi inflasi di Desember terus dibandingkan dengan dari Januari sampai Desember 2021," tambahnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dunia Gelap & Resesi Didepan Mata, Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5%?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular