Jadi Tulang Punggung Migas RI, Pertamina Jor-joran Eksplorasi

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
12 December 2022 11:50
Percepat Eksplorasi Sumur Minyak Baru, PHE Andalkan 3 Strategi Ini (CNBC Indonesia TV)
Foto: Percepat Eksplorasi Sumur Minyak Baru, PHE Andalkan 3 Strategi Ini (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) kini merupakan tulang punggung minyak dan gas bumi nasional. Pasalnya, 67% produksi minyak nasional dan 32% produksi gas nasional kini berasal dari perusahaan pelat merah ini.

Kondisi ini terutama terjadi sejak Pertamina mengambil alih salah satu blok minyak dan gas bumi tertua, yakni Blok Rokan di Riau, dari Chevron Pacific Indonesia (CPI) sejak 9 Agustus 2021 lalu.

Dengan menjadi tulang punggung migas nasional, Pertamina harus terus menggenjot eksplorasi migas guna menemukan cadangan baru dan bisa mempertahankan dan bahkan meningkatkan produksi migas nasional ke depannya.

PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Upstream yakni PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berkomitmen untuk terus aktif melakukan kegiatan eksplorasi.

Direktur Eksplorasi PHE Muharram Jaya Panguriseng mengatakan, salah satu upaya eksplorasi migas yang dilakukan pihaknya yaitu melakukan survei potensi hidrokarbon.

"Pada tahun 2022 ini kita melakukan banyak sekali kegiatan eksplorasi, salah satunya adalah terkait dengan upaya kita untuk mengetahui potensi eksplorasi di Indonesia melalui survei-survei yang kita lakukan," ungkapnya dalam program Energy Corner CNBC Indonesia, Senin (12/12/2022).

Selain melakukan survei, pihaknya juga aktif melakukan pengeboran sumur eksplorasi guna membuktikan potensi hidrokarbon yang diprediksi itu benar adanya atau tidak.

Dia menyebut, selama 2022 ini pihaknya telah membor 15 sumur eksplorasi, di mana 10 sumur di antaranya sudah terbukti menghasilkan hidrokabron.

"Kita juga sedang melakukan pemboran sumur lagi yang sudah berlangsung. Kita berharap lima sumur itu bisa memberikan hasil yang signifikan," ucapnya.

Menurut Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro, PHE termasuk perusahaan yang progresif dalam melakukan eksplorasi migas dibandingkan skala nasional. Apalagi, lanjutnya, eksplorasi migas merupakan kegiatan yang berisiko tinggi dan juga membutuhkan modal besar, teknologi, dan kapasitas sumber daya manusia yang mumpuni.

Dengan sistem kontrak bagi hasil atau Kontrak Kerja Sama (Production Sharing Contract/ PSC) yang diterapkan di Indonesia, bila produsen tidak menemukan cadangan migas, maka biaya eksplorasi sepenuhnya ditanggung dan menjadi risiko produsen, tidak akan digantikan negara. Kecuali bila akhirnya kegiatan eksplorasi menemukan cadangan, maka itu akan dikembalikan oleh negara, terutama ketika sudah berproduksi.

"Kalau kita cermati data yang ada, porsi investasi di eksplorasi ini terhadap investasi hulu migas in average paling tidak dalam 5-10 tahun terakhir kisaran 7-9% terhadap total (investasi) karena risiko luar biasa besar. Oleh karena itu, PHE mencanangkan kegiatan eksplorasi yang cukup ekspansif ini luar biasa karena tidak semua KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) berani ambil risiko itu," tuturnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE) Wiko Migantoro memaparkan target produksi migas perusahaan tahun ini dipatok sebesar 854 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD), terdiri dari produksi minyak sebesar 446 ribu barel per hari (bph) dan produksi gas sebesar 2.363 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

"Saat ini kontribusi produksi PHE adalah 67% dari produksi minyak nasional dan 32% dari produksi gas nasional. Hal ini didukung dari empat regional domestik yang berada di dalam hubungan Sub Holding Upstream," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (9/11/2022).

Wiko mengatakan target produksi migas tersebut meningkat 14,78% dibandingkan capaian 2021 yang hanya 744 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD). Adapun target-target tersebut didukung dengan adanya peningkatan aktivitas seperti jumlah sumur pengeboran.

Berdasarkan catatan perusahaan, hingga September 2022 capaian produksi minyak Pertamina telah mencapai 418 ribu bph. Sementara untuk realisasi produksi gas sebesar 2.216 MMSCFD.

"Pada akhir Desember produksi migas PHE akan sebesar sebesar 808 ribu BOEPD atau tumbuh 9% dibanding realisasi tahun 2021 sebesar 744 ribu BOEPD," katanya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 2 Strategi Besar PHE Genjot Produksi Minyak & Gas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular