
Penampakan Tanah Terbelah di Lokasi Baru 'Monster Gempa'
Gempa Cianjur berkekuatan 5,6 magnitudo dipicu pergeseran sesar baru yang dinamakan Patahan Cugenang.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati melakukan survey untuk tracing jejak patahan dan pengukuran retakan di lokasi yang diperkirakan sebagai epicenter gempa bumi Cianjur, (5-8 Desember 2022). (Dok: BMKG)

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati melakukan survey untuk tracing jejak patahan dan pengukuran retakan di lokasi yang diperkirakan sebagai epicenter gempa bumi Cianjur, (5-8 Desember 2022). (Dok: BMKG)
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebutkan jika gempa Cianjur berkekuatan 5,6 magnitudo dipicu pergeseran sesar baru yang dinamakan Patahan Cugenang. Patahan tersebut membentang sepanjang 9 Kilometer melintasi sembilan desa di dua kecamatan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

"Sembilan desa yang dilintasi garis patahan tersebut ialah 6 desa di Kecamatan Cugenang yang terdiri dari Desa Cibeureum, Desa Nyalindung, Desa Mangunkerta, Desa Sarampad, Desa Cibulakan, dan Desa Benjot. 2 desa di Kecamatan Pacet yaitu Desa Ciherang, Desa Ciputri. Selain itu ada juga satu desa lainnya di ujung patahan yakni Desa Nagrak Kecamatan Cianjur," ujarnya. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Kepala BMKG bertemu dengan Bupati Cianjur untuk menyampaikan Rekomendasi Kelayakan Lahan Hunian Tetap (Huntap) yang dievaluasi BMKG berdasarkan jenis dan kondisi tanah, jarak lokasi lahan terhadap episenter, tingkat guncangan tanah dalam skala MMI (Modified Mercalli Intensity) yang terukur dari jaringan accelerograph dan nilai percepatan tanah maksimum. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)