Internasional

Gawat! Perang Nuklir Makin Dekat, Putin Beri Kode Serangan

sef, CNBC Indonesia
Sabtu, 10/12/2022 07:01 WIB
Foto: Presiden Putin diperkirakan akan melewatkan KTT Pemimpin G20 dan KTT APEC November ini. (Kontributor/Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin kembali muncul dengan pernyataan terbaru soal nuklir.

Jumat, untuk kedua kalinya, ia melontarkan bahwa Rusia, dapat secara resmi mengubah doktrinnya saat ini "tidak akan menjadi yang pertama menggunakan senjata nuklir dalam konflik" dan menyerang terlebih dulu.

Putin menyeret Amerika Serikat (AS) dalam pernyataan terbarunya itu, menyebut kebijakan Paman Sam soal "melucuti senjata musuh duluan" menjadi penyebab.


Berbicara kepada wartawan, Putin mengatakan Moskow sedang mempertimbangkan apakah akan mengadopsi apa yang dia sebut sebagai konsep serangan "pre-emptive Washington".

"Pertama-tama, AS memiliki konsep serangan pendahuluan. Kedua, AS sedang mengembangkan sistem serangan pelucutan senjata," kata Putin kepada wartawan di Kyrgyzstan, dikutip AFP, Sabtu (10/12/2022).

Putin mengatakan Moskow pun mungkin perlu berpikir untuk mengadopsi ide-ide AS itu untuk memastikan keamanan mereka sendiri.

"Kami baru memikirkannya," tambahnya lagi.

"Jika musuh potensial percaya bahwa adalah mungkin untuk menggunakan konsep serangan pendahuluan, tetapi kami tidak melakukannya, maka hal ini membuat kami berpikir tentang ancaman yang ditimbulkan oleh ide-ide semacam itu kepada kami," tegasnya.

"Sistem hipersonik Rusia lebih modern dan bahkan lebih efisien daripada yang ada di AS," ujarnya lagi.

Sebelumnya, soal kemungkinan perang nuklir meningkat juga ditegaskan Putin, Rabu lalu.

"Dalam hal ancaman perang nuklir, Anda benar, ancaman tersebut meningkat," tegasnya dalam pertemuan di Kremlin dengan Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) Rusia, sebagaimana ditulis CNN International.

"Mengenai gagasan bahwa Rusia tidak akan menggunakan senjata semacam itu terlebih dahulu dalam keadaan apa pun, maka itu berarti kita juga 'tidak bisa menjadi yang kedua untuk menggunakannya'," tambahnya.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Putin Ragukan Ancaman Trump & Pilih Lanjut Perangi Ukraina