Jalur Gempa Penemuan Sesar Cugenang Ternyata Dekat Istana

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) baru saja mengungkapkan adanya patahan atau sesar Cugenang, Cianjur,  Jawa Barat sebagai penyebab terjadinya Gempa Cianjur Magnitudo 5,8 pada 21 November 2022.

Lokasi patahan ini melintasi 8 desa yang ada di kecamatan Cugenang, yakni Desa Ciherang, Desa Ciputri, Desa Cibeureum, Desa Nyalindung, Desa Mangunkerta, Desa Sarampad, Desa Cibulakan, dan Desa Benjot. Selain itu ada juga satu desa lainnya di ujung patahan yakni Desa Nagrak Kecamatan Cianjur.

Salah satu lokasi patahan yakni Desa Ciherang bila dilihat dari map hanya berjarak sekitar 3 Km dan berbatasan langsung dengan Istana Kepresiden Cipanas, Cianjur. Apakah istana Cipanas masuk wilayah zona merah gempa?

"Insya Allah Istana Cipanas aman," kata Deputi Geofisika BMKG, Suko Prayitno Adi kepada CNBC Indonesia, Jumat (9/12/22).

Selain Istana Cipanas, BMKG meminta lebih kurang 1.800 rumah tinggal dengan total mencapai 8,09 kilometer persegi untuk direlokasi berdasarkan hasil survey lapangan.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan terkait zona patahan yang menyebabkan gempa bumi di Cianjur 21 November 2022 lalu ternyata pemicunya sesar baru yang sebelumnya tak dipetakan.

"Hasil survei kami sudah laporkan ke presiden,"katanya dalam konpers dikutip Jumat (9/12/22).

"Panjang patahan ini sekitar 9 kilometer, dengan radius berbahaya kiri-kanannya 300-500 meter," katanya.

Hasil survei itu merekomendasikan agar zona patahan harus dikosongkan. Hal ini untuk memitigasi bencana 20 tahun ke depan bila ada potensi gempa lagi terjadi lokasi sekitar patahan.

"Patahan merupakan patahan aktif yang baru teridentifikasi, patahan Cugenang belum teridentifikasi, ini baru saja ditemukan atau baru teridentifikasi," katanya.

(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemerintah Anggarkan Rp 25 M untuk Korban Gempa Cianjur