
Pabrik Pupuk Teriak Kurang Gas, Ini Respons Menteri ESDM

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sempat mengungkapkan nasib PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) sedang di ujung tanduk. Pasalnya, PIM terancam kekurangan pasokan gas untuk bahan bakar pabriknya.
"Mengenai Aceh, yang pasti yang sekarang kita didorong oleh pemerintah memastikan PIM ini tetap produksi dan kami juga masih kesulitan gas terus terang. Ini Januari bisa mati lagi kalau gasnya belum dapat lagi," ujar Erick dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (5/12/2022).
Lantas, bagaimana respons Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif terkait isu ini?
Menteri ESDM Arifin Tasrif turut angkat suara mengenai isu ini. Arifin menyebut Kementerian ESDM tidak tahu-menahu mengenai isu kekurangan pasokan gas oleh PT PIM tersebut. Dia mengungkapkan, sebelumnya sudah pernah diadakan pertemuan guna membahas mengenai suplai gas ke PT Pupuk Iskandar Muda.
"Kenapa, kok kita nggak dikasih tahu tiba-tiba, makanya kok kita nggak dikasih tahu, kan dulu sudah ada pertemuan, bagaimana bisa menyediakan gas untuk Pupuk Iskandar Muda," ungkapnya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (9/12/2022).
Kendati demikian, Arifin juga menyebutkan bahwa saat ini sedang direncanakan suplai gas untuk PT PIM akan dipasok dari kilang LNG Tangguh milik BP di Papua Barat.
"Jadi kan memang suplainya itu sebetulnya yang direncanakan dari hasil produksi LNG Tangguh. Sementara itu, pas kebetulan waktu itu Kaltim 5 (PT Pupuk Kaltim) kan shutdown, jadi ada dua kargo LNG tuh yang dialihkan dari gasnya Kaltim 5," ucapnya.
Arifin pun menyebut bahwa Pupuk Kaltim 5 kabarnya akan mengimpor gas dari Oman. Oleh karena itu, ia mempertanyakan kegiatan impor tersebut jadi atau tidak.
"Nah makanya bagaimana impornya jadi apa kagak. Nah sekarang tiba-tiba mau mati, kita nggak dikasih tau. Nah sekarang SKK Migas sedang menghitung lagi," ucapnya.
Mengacu data PT Pupuk Indonesia (Persero), kebutuhan gas PIM-1 sekitar 55 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dan telah mendapatkan alokasi dari LNG Tangguh sampai tahun 2024 sebanyak 5 kargo, sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM No.134K/2021.
Untuk diketahui, Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi menjelaskan bahwa pasokan gas bumi untuk domestik sejatinya terus meningkat. Nah, dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah untuk memprioritaskan kebutuhan domestik, SKK Migas terus meningkatkan alokasi pasokan gas untuk domestik.
Paling tidak, jika pada 2003 realisasi penyaluran gas untuk domestik sebesar 25%, lalu pada 2021 telah meningkat menjadi 64%, dan saat ini di 2022 sudah mencapai 69%.
"Data ini menunjukkan bahwa industri hulu migas telah melaksanakan kebijakan Pemerintah untuk memprioritaskan pemenuhan kebutuhan gas domestik," ujarnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pabrik Pupuk Teriak Kurang Gas, Ternyata Ini Biang Keroknya
