Kunjungan Turis Asing ke RI Lampaui Target Selama Pandemi

Martya Rizky, CNBC Indonesia
Jumat, 09/12/2022 14:35 WIB
Foto: Menteri Pariwisata Sandiaga Uno dalam acara Talk show B20 Summit di BNDCC Nusa Dua Bali, Minggu (13/11/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno melaporkan bahwa wisatawan mancanegara ke Indonesia pada Januari sampai dengan Oktober 2022 sudah mencapai 3,92 juta kunjungan. Angka ini sudah melewati target batas atas yang sebesar 3,6 juta kunjungan, dan diperkirakan akan menembus dari 5 juta kunjungan wisatawan mancanegara di 2022.

"Ini sebuah pemulihan yang alhamdulillah sangat robas, dan kunjungan wisatawan mancanegara tahun depan, (tahun 2023) di batas bawah 3,6 dan batas atas 7,2 juta kunjungan, yang ini merupakan dua kali lipat dibandingkan target 2022," kata Sandiaga Uno dalam siaran langsung Profit CNBC Indonesia TV, Jumat (9/12/2022).

Sandi menuturkan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sangat optimis tahun 2023 dapat menavigasi situasi yang sulit dari segi politik maupun resesi ekonomi global, dengan fokus kepada nilai tambah, termasuk produk-produk ekonomi kreatif yang pada Oktober tahun ini sudah mencapai US$ 21 miliar untuk nilai ekspornya, dan nilai tambahnya sudah di atas 1.240 triliun.


"Kami akan menggencarkan promosi pariwisata, dan mendorong lebih banyak konektivitas, menambah jumlah pesawat dan ketersediaan kursi. Dan agar terus pariwisata menggeliat, kami harus fokus kepada market-market yang selama ini menjadi penopang daripada wisatawan maupun produk ekonomi kreatif," tuturnya.

Pasca digelarnya perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, lanjut dia, Indonesia seperti menemukan sebuah titik terang, bukan hanya dikenal sebagai negara yang memiliki sumber daya alam, keramahtamahan warganya dari pariwisata. Tetapi juga kepemimpinan dalam menghadapi situasi volatility, uncertainty, complexity dan ambiguity.

"Kita dipercaya menjadi global leaders," lanjutnya.

Sandi menyampaikan keyakinannya bahwa tahun depan Indonesia bisa mencetak angka pariwisata yang bernilai tambah dengan berkontribusi kepada PDB sekitar 4,3, dan untuk ekonomi kreatif yang sudah menduduki posisi 3 besar dunia.

"Kita bisa menyumbangkan sekitar 7,4-7,5%. Sehingga secara agregat terdiri dari 12% kontribusi pariwisata dan ekonomi kreatif kepada ekonomi Indonesia,"

Namun demikian, Sandi menyebut kepulihan dari segi pendapatan pariwisata Indonesia masih ada di sekitar 60-70%. Sementara kalau dilihat dari kedatangan wisatawan mancanegara Indonesia baru di atas 25-30%.

"Jadi belum pulih betul, masih dalam peningkatan dan kami merancang kebangkitan momentum ini dengan fokus pada pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan," ujarnya.

Adapun produk-produk wisata baru yang dirancang khusus untuk meningkatkan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia, kata dia, seperti eco tourism yang terjadi penambahan dari yang sebelumnya 3S, yaitu Sun, Sea, dan Sand, itu ditambahkan lagi dengan Serenity, Spirituality, dan Sustainability.

"Ini sekarang semakin meningkat. Wellness tourism, sport tourism ini juga semakin menjadi andalan," lanjutnya.

Sementara di sisi ekonomi kreatif, targetnya adalah bagaimana menambah produk-produk, seperti kuliner, fesyen, dan juga kriya, dari segi nilai tambahnya dan memperluas ekonomi digital sebagai bagian daripada enabling environment atau ekosistem ekonomi digital yang akan menopang pertumbuhan ekonomi kreatif.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sengketa Pulau Tujuh, Gubernur Babel Gugat Mendagri