FOTO

Penampakan Penemuan Sesar Baru Cugenang Picu Gempa Cianjur

Dok. BMKG, CNBC Indonesia
Jumat, 09/12/2022 12:45 WIB

Pasca gempa Cianjur Magnitudo 5,6 mengungkap fakta baru soal sesar atau patahan baru yang ditemukan bernama Patahan Cugenang.

1/5 Pasca gempa Cianjur Magnitudo 5,6 mengungkap fakta baru soal sesar atau patahan baru yang ditemukan bernama Patahan Cugenang. (Dok. BMKG)

Pasca gempa Cianjur Magnitudo 5,6 mengungkap fakta baru soal sesar atau patahan baru yang ditemukan bernama Patahan Cugenang.  Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah melaporkan temuan hasil survei ini ke Presiden Jokowi. (Dok. BMKG)

2/5 Pasca gempa Cianjur Magnitudo 5,6 mengungkap fakta baru soal sesar atau patahan baru yang ditemukan bernama Patahan Cugenang. (Dok. BMKG)

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan terkait zona patahan yang menyebabkan gempa bumi di Cianjur 21 November 2022 lalu ternyata pemicunya sesar baru yang sebelumnya tak dipetakan. (Dok. BMKG)

3/5 Pasca gempa Cianjur Magnitudo 5,6 mengungkap fakta baru soal sesar atau patahan baru yang ditemukan bernama Patahan Cugenang. (Dok. BMKG)

Ia bilang dari 295 patahan aktif yang ada di Indonesia, selama ini patahan Cugenang belum masuk, yang hasil survei menunjukkan patahannya mengarah ke barat laut. (Dok. BMKG)

4/5 Pasca gempa Cianjur Magnitudo 5,6 mengungkap fakta baru soal sesar atau patahan baru yang ditemukan bernama Patahan Cugenang. (Dok. BMKG)

Sembilan desa yang dilintasi garis patahan tersebut ialah 8 desa di Kecamatan Cugenang yang terdiri dari Desa Ciherang, Desa Ciputri, Desa Cibeureum, Desa Nyalindung, Desa Mangunkerta, Desa Sarampad, Desa Cibulakan, dan Desa Benjot. Selain itu ada juga satu desa lainnya di ujung patahan yakni Desa Nagrak Kecamatan Cianjur. (Dok. BMKG)

5/5 Pasca gempa Cianjur Magnitudo 5,6 mengungkap fakta baru soal sesar atau patahan baru yang ditemukan bernama Patahan Cugenang. (Dok. BMKG)

Berdasarkan hasil survey lapangan tersebut, zona berbahaya yang direkomendasikan untuk direlokasi mencapai 8,09 kilometer persegi dengan total lebih kurang 1.800 rumah tinggal. (Dok. BMKG)