BI: Konsumsi BBM & Makanan Melambat di November, Kenapa Nih?

Jakarta, CNBC Indonesia - Survei Bank Indonesia (BI) meramal penjualan eceran tumbuh sebesar 0,7% (mtm). Adapun, perkiraan ini jauh lebih rendah dari bulan sebelumnya, Oktober, di mana penjualan eceran diprakirakan meningkat 3,1% (mtm).
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Makanan, Minuman dan Tembakau, serta Peralatan Informasi dan Komunikasi diprakirakan mengalami perlambatan.
"(Ini) karena permintaan yang terbatas dan keadaan musim/cuaca yang kurang mendukung," paparnya, Jumat (9/12/2022).
Bahan bakar tercatat tidak mengalami pertumbuhan sama sekali atau 0,0% (mtm), sementara makanan, minuman dan tembakau tumbuh 0,7% (mtm) dan peralatan informasi dan komunikasi sebesar 0,6% (mtm).
Adapun, kinerja penjualan eceran diprakirakan tumbuh positif pada November 2022. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) November 2022 yang tercatat sebesar 204,2, atau tumbuh positif sebesar 1,6% (yoy).
Dari sisi harga, Erwin mengungkapkan responden survei BI memprakirakan tekanan inflasi pada Januari 2023 menurun dan April 2023 sedikit meningkat, sejalan dengan prakiraan penjualannya. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Januari 2023 tercatat sebesar 138,0 menurun dari 146,0 pada bulan sebelumnya.
Adapun IEH April 2023 tercatat sebesar 140,8, sedikit meningkat dari 140,7 pada bulan sebelumnya yang didorong kenaikan harga saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri.
[Gambas:Video CNBC]
Pejuang KPR! Suku Bunga BI Bisa 4,50% Gara-Gara BBM Naik
(haa/haa)