Kuota Sudah Ditambah, Konsumsi BBM Pertalite 'Kesurupan'
Jakarta, CNBC Indonesia - Penyaluran atau konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) yakni RON 90 atau Pertalite bak orang kesurupan. Belum tutup tahun, konsumsi atau penyaluran BBM Pertalite ini sudah melebihi konsumsi pada tahun 2021.
Sampai pada 30 November 2022 Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat, penyaluran BBM Pertalite sampai November 2022 sudah mencapai 26,90 juta kilo liter (KL). Angka penyaluran BBM tersebut setidaknya telah tembus 89,94% dari kuota yang sudah ditambahkan tahun ini menjadi sebesar 29,91 juta kl
Adapun berdasarkan paparan BPH Migas hingga Desember 2022, kuota yang tersisa diprediksi sebesar 29.40 juta kl atau 98,29%. Dengan begitu sisa kuota hingga akhir tahun diprediksi sebesar 0,51 juta kl.
"BBM Pertalite telah tersalurkan 26,90 juta KL atau 89,94% dari kuota prognosa sampai dengan Desember 29,40 juta KL atau 98,29% dan sisa kuota 0,51 juta KL," kata Kepala BPH Migas, Erika Retnowati dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Kamis (8/12/2022).
Seperti yang diketahui, pemerintah sebelumnya menetapkan kuota BBM Pertalite pada tahun 2022 ini hanya 23,05 juta KL. Karena kuota hampir habis pada waktu itu, di bulan Oktober pemerintah menambah kuota JBKP itu sebanyak 6 jutaan KL menjadi 29,91 juta KL.
Sementara itu, untuk Solar subsidi hingga 30 November 2022 tercatat sudah terserap 16,02 juta kilo liter dari kuota tahun ini yang ditetapkan sebesar 17,83 juta kl. Dengan demikian, maka sisa kuota Solar subsidi hingga Desember tahun ini diprediksi tinggal 0,32 juta kl.
Berikutnya untuk minyak tanah telah tersalurkan 0,443 juta KL atau 91,36% dari kuota dengan prognosa sampai dengan Desember 0,484 juta KL atas sebesar 99,84 juta KL sisa kuota 0 KL.
(pgr/pgr)