
Lapor Pak Jokowi! RI Cuan Dagang 30 Bulan, Dolar Malah Langka

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil langkah serius dalam menghadapi kelangkaan dolar AS di Tanah Air. Bank Indonesia (BI) diminta untuk membuat mekanisme agar pasokan dolar AS berlimpah di dalam negeri.
Lewat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, pemerintah meminta agar BI bisa segera membuat kebijakan yang dapat menahan dolar hasil ekspor (DHE) di dalam negeri. Setiap DHE dalam bentuk dolar harus diparkir di dalam negeri untuk beberapa waktu.
"Tentunya dari BI bisa buat sebuah mekanisme sehingga ada periode tertentu cadangan devisa yang bisa disimpan dan diamankan di dalam negeri," kata Airlangga usai Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden kemarin, dikutip Rabu (7/12/2022).
Kelangkaan dolar AS di tanah air sudah disampaikan bank sentral dalam beberapa kali kesempatan. Meskipun neraca perdagangan Indonesia surplus 30 bulan berturut-turut, kenyataannya tak mampu membuat pasokan dolar AS di tanah air bertambah.
"Likuiditas valas terbatas, padahal trade balance besar. Satu hal ini memang agak berbeda dengan periode-periode yang lalu," jelas Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti dalam konferensi pers Oktober 2022, dikutip Rabu (7/12/2022).
Seperti diketahui, neraca perdagangan Indonesia sudah surplus 30 bulan berturut-turut, sejak Mei 2020 setelah sebelumnya selalu defisit. Terakhir pada Oktober 2022, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus US$ 24,81 miliar.
Menurut BI, keringnya likuiditas valuta asing di tanah air tak terlepas dari permintaan kredit valas yang semakin tinggi, namun tidak diikuti dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).
Dari catatan BI, hingga November 2022 pertumbuhan kredit valas di perbankan mencapai 11%. Sedangkan DPK valas hanya tumbuh sekira 2%.
Untuk bisa menahan dolar AS lebih lama di tanah air, sebenarnya bisa dilakukan oleh perbankan dengan menawarkan suku bunga yang atraktif. Perbankan haus bersaing dengan bank di luar negeri.
Seperti misalnya, Singapura menawarkan bunga deposito valas 3% untuk setahun. Sementara bunga deposito valas bank di dalam negeri hanya berkisar antara 0,75% hingga 1,75%.
(cap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Saja Ketar Ketir Dolar Rp16.200, Sekarang Mau Tembus Rp16.300