Demi Cadangan Pangan, Bulog & BUMN Bakal Dapat Pinjaman Murah

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Selasa, 06/12/2022 16:07 WIB
Foto: Airlangga Hartarto Menko Perekonomian Keterangan Pers Menteri terkait Sidang Kabinet Paripurna, Kantor Presiden, 6 Desember 2022. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah bakal memberikan insentif bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang pangan berupa bunga pinjaman yang lebih rendah dari pasar.

Hal itu diungkapkan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat Keterangan Pers Menteri terkait Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, 6 Desember 2022.

"Pemerintah telah mempersiapkan lewat Menteri Keuangan di mana nilai pinjaman untuk Bulog dan RNI atau ID Food dengan rate tertentu yang lebih rendah dari mekanisme pasar," kata Airlangg dalam tayangan disiarkan Youtube Sekretariat Presiden.


Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) No 125/ 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah pada 24 Oktober 2022. Yang menugaskan penyelenggaraan, serta penugasan dan pendanaan terkait Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).

Jenis Pangan Pokok Tertentu yang ditetapkan sebagai CPP meliputi:

a. beras
b. jagung
c. kedelai
d. bawang
e. cabai
f. daging unggas
g. telur unggas
h. daging ruminansia
i. gula konsumsi
j. minyak goreng
k. ikan.

Di mana, Perum Bulog ditugaskan segera menjalankan penyelenggaraan CPP tahap awal untuk beras, jagung, dan kedelai.

"Dalam rangka pelaksanaan pinjaman untuk keperluan CPP, pemerintah dapat memberikan jaminan kredit dan/ atau subsidi bunga kepada Perum Bulog dan/ atau BUMN Pangan," demikian bunyi pasal 15 Perpres No 125/2022 tersebut.

Sementara itu, Airlangga menambahkan, dalam rapat tersebut, Presiden juga memberikan arahan agar cadangan pangan nasional ditingkatkan.

"Diharapkan pangan bisa dibuat cadangan nasional. Untuk meningkatkan cadangan pangan nasional tentu harus diperhatikan seluruh komoditas. Bawang merah, cabai, beras, bawang putih, daging sapi atau lembu, ayam ras, telur, gula konsumsi, minyak goreng, dan cabai rawit. Diminta untuk terus dimonitor," kata Airlangga.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Setelah 9 Tahun, Perundingan IEU-CEPA Capai Tahap Akhir