Internasional

Penduduk Negara Ini Turun, Gegara Resesi Seks?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
06 December 2022 15:30
People gather and walk in front of the Trevi fountain in Rome, Monday, June 28, 2021. Italians took off their face masks and breathed a huge sigh of relief on Monday as the government-imposed requirement on mask wearing outdoors was lifted. Italian Health Minister Roberto Speranza made the decision last week to lift the outdoor mask-wearing requirement on advice from Italy’s Scientific Technical Committee (CTS) that made the decision based on the stabilisation of Italy Covid-19 indicators. (Cecilia Fabiano/LaPresse via AP)
Foto: Italia (Cecilia Fabiano/LaPresse via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Populasi Italia telah mengalami penurunan ke level di bawah 59 juta dari yang sebelumnya di tingkatan 60 juta. Hal ini disampaikan oleh badan statistik nasional Istat, dikutip Selasa (6/12/2022).

Dalam laporannya, populasi yang menyusut dan menua merupakan kekhawatiran dan motor bagi penurunan penduduk Italia. Hal ini juga dikaitkan dengan penurunan produktivitas, kurangnya inovasi, dan tagihan kesejahteraan yang lebih tinggi.

"Pada 1 Januari 2022 menurut data awal pertama, populasi (penduduk) telah turun menjadi 58,983 juta," kata presiden Istat Giancarlo Blangiardo dalam sidang parlemen di Roma dikutip Reuters.

Blangiardo, seorang pakar demografi terkenal, mengatakan populasi nasional terus menyusut sejak 2014. Kerugian kumulatif sejak saat itu lebih dari 1,36 juta penduduk.

"Prospek demografis negara kita ditandai dengan pertumbuhan yang signifikan dalam harapan hidup dan penurunan tingkat kelahiran yang sama, menghasilkan penuaan populasi yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan negara Eropa lainnya," katanya.

Pada bulan September, Istat memperkirakan bahwa Italia dapat kehilangan hampir seperlima penduduknya. Berdasarkan sebuah skenario, penduduk negara itu menyentuh 59,2 juta pada tahun 2021, 54,2 juta pada tahun 2050, dan 47,7 juta pada tahun 2070.

Membalik tren itu dan mendukung keluarga adalah prioritas yang dinyatakan untuk pemerintahan baru Perdana Menteri Giorgia Meloni. Dalam anggaran tahun 2023, ia mengusulkan pemotongan pajak penjualan untuk produk perawatan bayi dan meningkatkan tunjangan anak.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tanda Resesi Seks Muncul di Eropa, Sekolah Terancam 'Kosong'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular