Internasional

Update Baru Rusia-Ukraina, Putin Bawa Perang ke Level Barbar

sef, CNBC Indonesia
05 December 2022 06:20
Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat selama upacara penghargaan menandai peringatan 75 tahun Badan Medis-Biologis Federal Rusia (FMBA) di Istana Negara Kremlin, 9 November 2022, di Moskow, Rusia. Presiden Putin diperkirakan akan melewatkan KTT Pemimpin G20 dan KTT APEC November ini. (Kontributor/Getty Images)
Foto: Presiden Putin diperkirakan akan melewatkan KTT Pemimpin G20 dan KTT APEC November ini. (Kontributor/Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin disebut membawa perang Rusia dan Ukraina ke level baru. Ia tidak tulus tentang pembicaraan damai dan membawa pertempuran ke tingkat lain yakni "barbarisme" dengan menggelapkan seluruh listrik penduduk Ukraina.

Hal ini dikatakan diplomat tinggi Amerika Serikat (AS), pasca bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenski dan pembantunya, akhir pekan kemarin. Rusia sebelumnya dilaporkan memang berusaha menghancurkan seluruh infrastruktur energi negara itu.

"Diplomasi jelas merupakan tujuan semua orang, tetapi Anda harus memiliki mitra yang bersedia melakukan itu," kata Wakil Menteri Urusan Politik AS, Victoria Nuland, dikutip dari Reuters, Senin (5/11/2022) kepada wartawan.

"Dan sangat jelas, apakah itu serangan energi, apakah itu retorika dari Kremlin dan sikap umum, bahwa Putin tidak tulus," tambahnya.

"Putin telah membawa perang ini ke tingkat barbarisme baru, membawanya ke setiap rumah Ukraina saat dia mencoba mematikan lampu dan air dan mencapai apa yang tidak bisa dia lakukan di medan perang," kata Nuland lagi.

Ia mengatakan serangan besar-besaran terhadap transmisi listrik Ukraina setiap minggu sejak Oktober ini adalah hal disengaja untuk menyakiti warga sipil. Ini, tegasnya, adalah kejahatan perang.

Sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengecam pernyataan terbaru itu. Menurutnya AS juga sempat melakukan strategi itu kala menyerang Serbia.

"Bukan tugas Nuland untuk mengajar dunia," kata Zakharova.

Dalam catatan NATO, selama serangan di Serbia, memang pesawat tempur mematikan aliran listrik di negeri itu. Bahkan hingga 70% area.

Perang Rusia ke Ukraina sudah terjadi sejakĀ 24 Februari. Sedikitnya 6000 nyawa warga sipil melayang karena perang.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tentara Putin Sukses Caplok Kota Soledar di Ukraina Timur

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular