Ongkos Utang Bakal Lebih Mahal, Jokowi Tak Jor-joran Lagi!

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
02 December 2022 14:45
Utang Luar Negeri RI per Agustus Turun Drastis, Kok Bisa Ya?
Foto: Infografis/Utang Luar Negeri RI per Agustus Turun Drastis, Kok Bisa Ya? / Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Era suku bunga yang tinggi diperkirakan akan membayangi pembiayaan bunga utang atau cost of fund pemerintah di tahun depan. Maka dari itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak lagi jor-joran dalam menarik utang.

Gejolak ini sebenarnya sudah terasa di Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, karena suku bunga yang tinggi di banyak negara saat ini telah membuat investor lari dari dalam negeri.

"Interest rate high terjadi capital outflow (dana asing lari), ini yang kita sekarang rasakan. SBN (Surat Berharga Negara) kita dalam hal ini termasuk kena capital outflow non residence," jelas Sri Mulyani di acara Kompas 100 CEO Forum 2022, Jumat (2/12/2022).



Bendahara negara itu bahkan memperkirakan tren kenaikan suku bunga global akan berlanjut hingga pertengahan tahun depan.

Lantas akan seperti apa utang pemerintah Indonesia di tahun depan?

Merujuk pada APBN 2023, pembiayaan utang ditetapkan sebesar Rp 696,31 triliun. Salah satu sumber pembiayaan utang datang dari penerbitan Surat Berharga Netto (SBN) yakni sebesar Rp 712,93 triliun sementara pinjaman netto sebesar Rp 16,62 triliun.

Besaran pembiayaan utang untuk 2023 turun sekitar 8,1% dibandingkan pembiayaan 2022 yang diperkirakan akan mencapai Rp 757,56 triliun. Sementara itu, penerbitan SBN netto naik 0,19% dibandingkan outlook 2022 sebesar Rp 711,57 triliun.

Defisit APBN pada 2023 ditetapkan sebesar Rp 598,15 triliun atau 2,84% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Defisit APBN dikembalikan ke bawah 3% dari PDB pada tahun depan setelah dilonggarkan pada 2020-2022. Pada periode tersebut defisit diperbolehkan di atas 5% dari PDB.



Dalam konferensi pers APBN Kita pekan lalu, Sri Mulyani juga mengungkapkan pengelolaan pembiayaan utang, terutama SBN Neto pada tahun depan akan menghadapi tantangan besar.

"Ini adalah bagian yang paling mendapatkan dampak global di mana tren suku bunga, inflasi, dan nilai tukar akan sangat mempengaruhi sisi pembiayaan," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (24/11/2022).


(cap/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Utang Pemerintah Tembus Rp 7.754,9 Triliun Januari 2023

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular