
Siap-Siap Besok Harga BBM Berubah, Naik atau Turun?

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan usaha penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) besok, Kamis, 1 Desember 2022, diperkirakan akan kembali melakukan penyesuaian harga jual BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Adapun salah satu faktor yang memengaruhi harga jual BBM, khususnya BBMÂ non subsidi yaitu harga minyak dunia. Harga minyak sejak pertengahan November telah turun kembali, bahkan ke level di bawah US$ 80 per barel.
Pada perdagangan Selasa (30/11/2022), harga minyak Brent tercatat US$ 83,03 per barel, turun 0,2% dibandingkan harga sebelumnya. Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) melonjak 1,2% menjadi US$ 78,2 per barel.
Meski dari sisi nilai tukar rupiah (kurs), kurs RI masih cenderung melemah dibandingkan dolar Amerika Serikat. Bahkan, rupiah diramal bisa ambruk ke level Rp 16.000 per US$.
Melansir Refinitiv, rupiah membuka perdagangan di Rp 15.720 per US$, menguat 0,13% di pasar spot. Apresiasi sempat bertambah ke Rp 15.680 per US$, tetapi berbalik stagnan di Rp 15.740 per US$ pada pukul 9:05 WIB.
Nilai tukar rupiah ini juga merupakan salah satu faktor penentu harga jual BBM di Tanah Air.
Lantas, dengan kondisi ini, apakah badan usaha PT Pertamina (Persero), BP-AKR, Vivo, maupun Shell akan menurunkan kembali harga BBM non subsidi khususnya jenis bensin untuk periode Desember 2022 ini?
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan pihaknya masih akan melakukan review terhadap pergerakan harga minyak mentah yang masih fluktuatif.
"Sedang kita review. Ya (biasanya setiap tanggal 1) kita tunggu reviewnya," kata Irto kepada CNBC Indonesia, Rabu (30/11/2022).
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution sebelumnya mengatakan bahwa hingga kini pihaknya masih menanti pergerakan harga minyak mentah di pasar global. Dengan demikian, ia belum dapat memastikan kapan harga BBM jenis RON 92 atau Pertamax dapat turun.
"Kan cuma 1 Pertamax doang, yang lainnya lebih murah. Kita tergantung lihat harga pasar ya, ada kemungkinan turun sih pasti ada, ada tetap. Tergantung market lah ya, itu kan ada formulasinya tuh, formulasi dari Kementerian ESDM," kata Alfian di gedung DPR RI, Senin (21/11/2022).
Pertamina sebelumnya telah melakukan penyesuaian harga BBM non subsidi untuk beberapa produk per 1 November 2022. Di antaranya seperti Pertamax Turbo, Dexlite dan juga Pertamina Dex.
Adapun untuk harga BBM Solar Non Subsidi di wilayah DKI Jakarta seperti Dexlite naik dari yang sebelumnya Rp 17.800 per liter menjadi Rp 18.000 . Sementara, Pertamina Dex naik dari yang sebelumnya Rp 18.100 per liter Rp menjadi 18.550 per liter.
Namun demikian, untuk harga BBM Pertamax Turbo sendiri justru turun dari yang sebelumnya Rp 14.940 per liter menjadi Rp 14.300 per liter. Sementara harga Pertamax sendiri saat ini masih berada di level Rp 13.900 per liter.
Sementara itu, badan usaha swasta seperti Shell Indonesia menyampaikan bahwa harga minyak dunia memang berpengaruh terhadap penentuan harga jual BBM.
Namun demikian, bahwa penetapan BBM Shell dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, di antaranya harga produk minyak olahan berdasarkan Mean of Platts Singapore (MOPS), kondisi dan volatilitas pasar, nilai tukar mata uang asing, pajak pemerintah dan bea cukai, biaya distribusi dan biaya operasional, kinerja perusahaan serta aktivitas promosi yang sedang berjalan.
"Dapat kami sampaikan bahwa penyesuaian harga yang kami lakukan dilakukan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku mengenai harga jual BBM," kata VP Corporate Relations Shell Indonesia Susi Hutapea kepada CNBC Indonesia, Rabu (30/11/2022).
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Minyak Anjlok, Harga BBM April Ikut Turun? Ini Kata Pertamina
