Ini Alasan Biden Cs Beri RI Rp300 T Demi Transisi Energi

News - Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
29 November 2022 17:55
US President Joe Biden attends a working session on energy and food security during the G20 Summit in Nusa Dua on the Indonesian resort island of Bali on November 15, 2022.     BAY ISMOYO/Pool via REUTERS Foto: Joe Biden (Foto: REUTERS/POOL)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran kementerian/lembaga menindaklanjuti kesepakatan-kesepakatan yang dicapai dalam KTT G20 di Nusa Dua, Bali, pertengahan November 2022. Jokowi berharap komitmen investasi yang sudah ada tidak bisa terealisasi di lapangan.

Salah satunya adalah pendanaan transisi energi melalui Just Energy Transition Partnership (JETP) senilai US$ 20 miliar atau sekitar Rp 311 triliun (asumsi kurs Rp 15.564 per US$).

"Oleh sebab itu, perlu segera ada task force khusus," ujar Jokowi seperti dikutip situs resmi Sekretariat Kabinet, Senin (28/11/2022).

Sebagai gambaran, JETP yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) dan Jepang akan memimpin negosiasi dengan International Partners Group terkait pendanaan transisi energi di Indonesia, terutama untuk meninggalkan batu bara sebagai sumber energi pembangkit listrik.

Adapun alasan Biden Cs memberikan janji anggaran yang begitu besar untuk Indonesia adalah agar transisi energi menjadi lebih hijau dapat terwujud serta mengurangi emisi karbon atau efek gas rumah kaca.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Rachmat Kaimudin menjelaskan pembangkit listrik memang berkontribusi paling besar menghasilkan emisi karbon di Indonesia.

Untuk diketahui, dari emisi CO2 yang dihasilkan Indonesia, 42% berasal dari pembangkit listrik, 23% dari sektor transportasi, kemudian 23% dari sektor industri, dan 12% sisanya berasal dari rumah tangga.

Sebab, menurutnya, saat ini sebagian energi pembangkit listrik di Tanah Air masih banyak yang berasal dari fosil, terutama batu bara.

"Jadi batu bara itu 60-an% atau 2/3. Terus ada gas, diesel, dan segala macamnya, sehingga kira-kira kita punya emisi per kilo watt hour itu, 1 kWh, sekitar 0,7-0,75 kilo. Jadi 1 kWh itu (menghasilkan) 750 gram emisinya. Itu termasuk tinggi kalau dirata-ratakan," jelas Rachmat dalam sebuah diskusi, Selasa (29/11/2022).

Oleh karena itu, dalam tanggung jawab Indonesia untuk ikut serta mengurangi emisi karbon dunia, Indonesia akan secara bertahap menggantikan pembangkit listrik yang sebelumnya masih menggunakan batu bara menjadi pembangkit listrik yang menghasilkan energi terbarukan. Tentunya dengan menggunakan dana yang dijanjikan Biden Cs tersebut.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Biden Janjikan RI Rp 300 Triliun, Utang? Ini Kata Sri Mulyani


(wia)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading