ALMA PLN Permudah Operasional Nelayan & Petani NTT

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Selasa, 29/11/2022 10:42 WIB
Foto: Dok PLN

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) menghadirkan Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) pertama di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mendukung operasional nelayan di pelabuhan. ALMA dengan daya 23.000 Volt Ampere (VA) tersebut berlokasi di Pelabuhan Wuring, Kabupaten Sikka.

Bupati Sikka Robby Idong mengapresiasi upaya PLN menghadirkan ALMA di Pelabuhan Wuring. Dengan inisiatif ini, PLN mengambil peluang penggunaan listrik yang dulunya disuplai oleh generator.

"Dengan bantuan PLN, hari ini kita sudah bisa menggunakan listrik. Kami sebagai pemerintah daerah, sesuai instruksi Presiden, berkomitmen untuk mengembangkan budidaya lokal seperti ikan yang pastinya butuh sokongan dari sisi energi," jelas Robby dalam siaran pers, Selasa (29/11/2022).


Dia melanjutkan, dengan kehadiran ALMA, nelayan akan terbantu dari segi turunnya biaya operasional hingga 70%. Sehingga berdampak besar untuk kesejahteraan masyarakat.

"Hadirnya ALMA ini dapat menghemat biaya operasional, dan inovasi PLN menjadi jawabannya. Kami berharap PLN terus menggandeng Pemerintah Kabupaten Sikka untuk mendorong perekonomian masyarakat," ucapnya.

Di samping itu, PLN juga menggencarkan Electrifying Agriculture untuk mendukung sektor pertanian di NTT. Hal ini dilakukan untuk membantu petani buah naga di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dalam mempercepat pertumbuhan buah naga.

"Kami mengapresiasi gesitnya PLN tidak hanya di pelabuhan, tapi juga dalam wawasan baru seperti penerangan lampu untuk pertanian di TTU, buah naganya berlimpah. Mohon dukungan PLN supaya petani kita di Sikka juga bisa lebih produktif," tukas Robby.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Sikka, Lalu Wahyu Efendi menyampaikan bahwa kapal Basarnas pun telah merasakan manfaat ALMA. Kapal Basarnas yang berlabuh dapat menghemat biaya operasional secara signifikan.

"Ketika menggunakan solar, per bulan bisa sampai 3.000 liter atau setara Rp 50-an juta. Sedangkan ketika menggunakan ALMA, kisaran harga hanya Rp 14,8 juta. Ini tentunya menghemat biaya operasional," ungkapnya.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT Fintje Lumembang mengatakan, pembangunan ALMA akan menunjang sektor perikanan dan kelautan di Maumere. ALMA dapat menurunkan biaya operasional nelayan dalam aktivitas bongkar muat hasil laut di pelabuhan.

"ALMA adalah inovasi PLN dalam bidang Electrifying Marine yang merupakan wujud dari transformasi PLN pilar Customer Focused, guna meningkatkan pelayanan listrik yang lebih mudah, terjangkau, dan andal untuk nelayan," ucap Fintje.

Selain memudahkan nelayan, kata dia, ALMA di Pelabuhan Wuring adalah bagian dari usaha PLN untuk mendorong transisi energi bersih dan mengurangi emisi karbon.

"Hadirnya ALMA dapat mendukung efisiensi biaya operasional untuk kapal-kapal yang bersandar. Baik kapal ikan, kapal pariwisata, dan lain-lain sehingga dapat berimplikasi pada peningkatan roda ekonomi masyarakat sekitar," ungkapnya.

Dia menegaskan, PLN akan terus menggencarkan program Electrifying Marine dengan mengganti kebutuhan sumber energi pelabuhan yang selama ini bergantung pada genset. Kini kapal-kapal yang berlabuh atau bersandar dapat menggunakan listrik PLN untuk memudahkan masyarakat dalam aktivitas ekonominya di pelabuhan.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Petani Sukses Produksi Film, Bangkitkan Semangat Bertani Pemuda