Direktur Utama & 4 Direktur PT JakPro Dicopot, Ada Apa?

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Senin, 28/11/2022 19:09 WIB
Foto: Salah satu proyek JakPro, JIS (Dokumentasi JakPro)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BPBUMD) mengumumkan pergantian anggota direksi dan komisaris PT Jakarta Propertindo (JakPro).

Plt Kepala BPBUMD Fitri Rahadiani menyampaikan pergantian itu diputuskan melalui RUPS Sirkuler (Keputusan Para Pemegang Saham di Luar RUPS) yang tertuang dalam Pasal 91 UU 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Para pemegang saham perseroan telah setuju dan sepakat mengesahkan keputusan para pemegang saham di luar RUPS untuk mengganti anggota direksi dan Komisaris JakPro.




"RUPS menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat nama-nama di bawah ini dari jabatan direktur perseroan, dengan ucapan penghargaan setinggi tingginya atas kontribusinya kepada perseroan yaitu: Widi Amanasto, Gunung Kartiko, Leonardus W Wasono Mihardjo, Muhammad Taufiqurrachman, Iwan Takwin," kata Fitri melalui keterangan tertulis, Senin (28/11/2022).

Dalam struktur direksi JakPro, Widi merupakan Direktur Utama. Kemudian, Gunung Kartiko merupakan Direktur Pengelolaan Aset, Leonardus W Wasono Mihardjo Direktur SDM dan Umum, serta Muhammad Taufiqurrachman Direktur Keuangan. Sementara Iwan Takwin menjabat Direktur Teknik dan Pengembangan Bisnis.

Fitri mengatakan proses pengangkatan dan pemberhentian direksi dan komisaris JakPro sudah dilakukan sesuai dengan ketentuan. Dia menyebut pergantian dilakukan dalam rangka penyegaran struktur organisasi.

Lebih lanjut Fitri berharap, dengan pergantian tersebut, pembangunan strategis yang dilakukan JakPro bisa berjalan dengan cepat. Selain itu, sejalan dengan tata kelola perusahaan.

Berikut ini nama-nama direksi dan komisaris baru JakPro:

Direktur Utama: Iwan Takwin
Direktur: I Gede Adi Adnyana T
Direktur: Adrian Rusmana
Direktur: Solihin
Direktur: Adi Santosa

Komisaris: Dwi Wahyu Daryoto

Berita selengkapnya >>> Klik di sini


(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:

Video: 300 BUMD Merugi, Akumulasi Kerugian Capai Rp 5,5 Triliun