Pemerintah Jepang Buka Suara Soal Blok Gas Raksasa Masela RI

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Jumat, 25/11/2022 10:50 WIB
Foto: Blok Masela (Dok.Reuters)

Nusa Dua, CNBC Indonesia - Pemerintah Jepang buka suara terkait kelanjutan pengelolaan lapangan migas Blok Masela oleh perusahaan Inpex Corporation. Jepang mendukung penuh kelanjutan pengembangan lapangan gas abadi yang berada di Laut Arufuru, Maluku itu.

Director-General, Natural Resources and Fuel Department Agency for Natural Resources and Energy (ANRE) Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) JAPAN, Yuki Sadamitsu mengatakan bahwa proyek Lapangan Abadi Blok Masela merupakan proyek simbolis. Di mana Inpex selaku perusahaan asal Jepang juga berkontribusi dalam ketahanan energi di kedua negara.

"Bersama Pertamina dengan mempromosikan proyek Abadi. Pemerintah Jepang akan terus mendukung proyek Abadi sebagai simbol kuatnya hubungan bilateral dan kerja sama antara Jepang dan Indonesia," ujarnya dalam acara International Convention and Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG) 2022 di Nusa Dua, Bali, Jumat (25/11/2022).


Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah Indonesia dapat mendukung konsorsium Jepang-Indonesia ini dalam pengembangan Blok Masela. "Saya ingin mengakhiri pesan ini, dengan menekankan bahwa konvensi ini akan berkontribusi pada realisasi ketahanan energi dan emisi nol bersih," kata dia.

SKK Migas sebelumnya membeberkan setidaknya terdapat empat perusahaan yang tertarik untuk masuk ke pengelolaan Blok Masela. Terutama untuk menggantikan Shell yang bakal hengkang dari Indonesia.

Kepala SKK Migas mengatakan bahwa selepas Shell melepas 35% hak partisipasi Blok Masela terdapat beberapa perusahaan migas yang ingin masuk ke blok jumbo tersebut.

"Cukup banyak, at least kita indikasikan ada 3 dan 4 gitu ya. Cuma kan masing-masing punya syarat sendiri-sendiri. Harus dikolaborasikan oleh Inpex," ungkap Dwi saat ditemui di Nusa Dua Bali, Rabu (23/11/2022).

Adapun dari empat tersebut salah satu perusahaan yang minat untuk masuk ke Blok Masela yakni PetroChina Company Ltd.

"Termasuk (PetroChina). Tapi masih menunggu hasil studi masing-masing dari blok itu," kata Dwi saat ditemui di Nusa Dua Bali, Rabu (23/11/2022).

Ia pun menargetkan akhir tahun ini sudah ada keputusan final terkait kepastian perusahaan yang akan masuk ke Blok Masela.

Seperti diketahui, ketertarikan perusahaan migas global terhadap pengelolaan Lapangan Gas Abadi Blok Masela semakin semarak.

Terbukti, setelah Pertamina dan ExxonMobil yang menaruh minat untuk masuk ke dalam participating interest (PI) Blok Masela, terbaru Petroliam Nasional Berhad atau Petronas juga mempunyai minat yang sama.

Dwi menyebut saat ini Inpex Corporation selaku pemegang mayoritas PI Blok Masela tengah membangun kolaborasi strategis dengan perusahaan migas pelat merah yakni Pertamina. Adapun diskusi oleh kedua perusahaan ini diharapkan dapat segera menemui titik temu.

"Di saat yang sama Petronas juga tertarik untuk masuk kalau memungkinkan kerja sama dengan Pertamina dalam hal penggantian Shell ini. Ini perkembangan terakhir tentang Shell," kata Dwi dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Rabu (16/11/2022).

Pertamina sendiri kata dia sudah membuka data room Blok Masela untuk melakukan berbagai kajian. Oleh sebab itu, pada November ini diharapkan Pertamina dapat menyampaikan Non-Binding Offer kepada Shell selaku pemegang 35% PI Blok Masela.

"Pertamina sudah melakukan data room studi dan dijanjikan oleh Pertamina untuk November ini menyampaikan namanya non binding offer ke Shell. Kami sedang menunggu itu," ujarnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Genset Terimbas Efisiensi, Pelaku Usaha Berharap Ini