Pabrik Minuman di Sukabumi Tutup, PHK Menular?

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Kamis, 24/11/2022 19:14 WIB
Foto: Warga apartemen di Kawasan Pluit menggunakan air galon untuk mandi, Rabu (12/6/2019) (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di akhir November ini salah satu perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) menutup pabrik dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), yakni Alto di Sukabumi, Jawa Barat. Kondisi ini menjadi indikasi bahwa industri AMDK tengah berada di kondisi yang tidak stabil.

Ketua Umum (Ketum) Perkumpulan Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia Rachmat Hidayat menolak anggapan jika kondisi saat ini disebut badai bagi industri ini. Harapannya pabrikan lain seperti Aqua Cs bisa tetap bertahan.

"Kita berharap bukan badai, jadi ngga terjadi di pelaku industri lain, kita optimis pemerintah bisa kendalikan pandemi. Kita harap terus gini, perlu semua pihak disiplin. Kalau situasi, regulasi kondusif kita optimis akhir 2022 mendekati pertumbuhan sebelum Covid mungkin 7%," katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (24/11/22).


"Jadi cukup menyesalkan dengan yang terjadi dengan Tirta Tri Banyan, kita berharap ini tidak meluas ke industri AMDK lain," lanjutnya.

Dibanding dengan pandemi awal Covid, industri AMDK ngga luput dari luar biasa tertekan, namun saat itu bisa lepas dari bayang-bayang kebangkrutan. Kondisi itu juga coba dibawa agar bisa bertahan saat ini.

"Kita survei daerah dapat info K1-K2 awal pandemi menurun penjualan. Waktu itu mode survival, 2021 berusaha recovery dan terus terjadi pertumbuhan, estimasi pertumbuhan 2021 4-5%, naik signifikan dibanding 2020 yang hanya di 1%," sebut Rachmat.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Hantam Warga RI, Ternyata Ini Alasannya!