Foto Internasional

Inflasi Jepang Bikin Waswas, Warga Mulai Irit Belanja

Getty Images, AP, CNBC Indonesia
Rabu, 23/11/2022 10:03 WIB

Masyarakat Jepang mulai mengurangi pengeluaran secara drastis imbas harga barang dan jasa yang terus meroket.

1/7 Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berbicara pada konferensi pers di kediaman resminya di Tokyo pada 28 Oktober 2022, untuk mengumumkan paket stimulus ekonomi baru. Jepang akan menghabiskan 260 miliar USD pada paket stimulus untuk melindungi ekonomi dari dampak inflasi dan melemahnya yen. (POOL/AFP via Getty Images/YOSHIKAZU TSUNO)

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berbicara pada konferensi pers di kediaman resminya di Tokyo untuk mengumumkan paket stimulus ekonomi baru. Jepang akan menghabiskan US$ 260 miliar pada paket stimulus untuk melindungi ekonomi dari dampak inflasi dan melemahnya yen. (POOL/AFP via Getty Images/YOSHIKAZU TSUNO)

2/7 Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berbicara pada konferensi pers di kediaman resminya di Tokyo pada 28 Oktober 2022, untuk mengumumkan paket stimulus ekonomi baru. Jepang akan menghabiskan 260 miliar USD pada paket stimulus untuk melindungi ekonomi dari dampak inflasi dan melemahnya yen. (POOL/AFP via Getty Images/YOSHIKAZU TSUNO)

Masyarakat Jepang mulai mengurangi pengeluaran secara drastis imbas harga barang dan jasa yang terus meroket di tengah hantaman inflasi. (AFP via Getty Images/RICHARD A. BROOKS)

3/7 Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berbicara pada konferensi pers di kediaman resminya di Tokyo pada 28 Oktober 2022, untuk mengumumkan paket stimulus ekonomi baru. Jepang akan menghabiskan 260 miliar USD pada paket stimulus untuk melindungi ekonomi dari dampak inflasi dan melemahnya yen. (POOL/AFP via Getty Images/YOSHIKAZU TSUNO)

Sebuah studi yang dilakukan pada Oktober lalu oleh Sumitomo Life Insurance Co. memaparkan 87 persen lebih dari total 5.005 responden mengaku kenaikan harga telah mempengaruhi pengeluaran mereka hingga tingkat tertentu. (AFP via Getty Images/RICHARD A. BROOKS)

4/7 Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berbicara pada konferensi pers di kediaman resminya di Tokyo pada 28 Oktober 2022, untuk mengumumkan paket stimulus ekonomi baru. Jepang akan menghabiskan 260 miliar USD pada paket stimulus untuk melindungi ekonomi dari dampak inflasi dan melemahnya yen. (POOL/AFP via Getty Images/YOSHIKAZU TSUNO)

Akibatnya, hampir 73 persen responden mengatakan mereka secara aktif berupaya memangkas pengeluaran rutin. Menurut survei, kenaikan harga yang paling terasa antara lain biaya makanan, tagihan listrik, serta biaya bahan bakar kendaraan. (AFP via Getty Images/RICHARD A. BROOKS)

5/7 Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berbicara pada konferensi pers di kediaman resminya di Tokyo pada 28 Oktober 2022, untuk mengumumkan paket stimulus ekonomi baru. Jepang akan menghabiskan 260 miliar USD pada paket stimulus untuk melindungi ekonomi dari dampak inflasi dan melemahnya yen. (POOL/AFP via Getty Images/YOSHIKAZU TSUNO)

Sebanyak 42,6 persen orang mengatakan telah menghabiskan lebih sedikit biaya untuk makanan dan lebih dari 36 persen orang mengaku telah mengurangi biaya untuk jalan-jalan dan rekreasi. (AFP via Getty Images/RICHARD A. BROOKS)

6/7 Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berbicara pada konferensi pers di kediaman resminya di Tokyo pada 28 Oktober 2022, untuk mengumumkan paket stimulus ekonomi baru. Jepang akan menghabiskan 260 miliar USD pada paket stimulus untuk melindungi ekonomi dari dampak inflasi dan melemahnya yen. (POOL/AFP via Getty Images/YOSHIKAZU TSUNO)

Lonjakan harga ini sesuai dengan data pemerintah Jepang yang dirilis baru-baru ini. Pada Jumat, pihak berwenang melaporkan bahwa harga bahan pokok Jepang meningkat 3,6 persen pada Oktober dibandingkan satu tahun sebelumnya. (AFP via Getty Images/RICHARD A. BROOKS)

7/7 Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berbicara pada konferensi pers di kediaman resminya di Tokyo pada 28 Oktober 2022, untuk mengumumkan paket stimulus ekonomi baru. Jepang akan menghabiskan 260 miliar USD pada paket stimulus untuk melindungi ekonomi dari dampak inflasi dan melemahnya yen. (POOL/AFP via Getty Images/YOSHIKAZU TSUNO)

Bank Jepang (BOJ) menyebut inflasi negara itu naik selama 14 bulan berturut-turut dan angka pada Oktober telah melampaui kenaikan 3 persen di bulan sebelumnya. Menurut perusahaan analisis Teikoku Databank Ltd, harga sekitar 6.700 barang sehari-hari naik di bulan Oktober. Sementara harga makanan naik rata-rata 5,9 persen, disusul listrik 20,9 persen, dan gas 26,8 persen. (AP/Shuji Kajiyama)