Rusia Lumpuhkan Listrik, Ukraina Hadapi Suramnya Musim Dingin

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
22 November 2022 22:05
A worker cleans the debrish in the streets of Dnipro  after a russian missile impacted in the city. (Photo by Celestino Arce/NurPhoto via Getty Images)
Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengimbau warga negaranya untuk menghemat energi jelang musim dingin. Imbauan muncul di tengah serangan Rusia tanpa henti yang mengurangi separuh kapasitas daya negara itu.

"Kerusakan sistematis pada sistem energi kita akibat serangan teroris Rusia sangat besar, sehingga semua orang dan bisnis kita harus berhati-hati dan mendistribusikan kembali konsumsi mereka sepanjang hari," kata Zelensky dalam pidato video malamnya.

"Cobalah untuk membatasi konsumsi listrik pribadi Anda," katanya, dikutip dari Reuters, Selasa (22/11/2022).

Sebagaimana diketahui, Rusia telah menargetkan fasilitas listrik Ukraina dengan serangan roket. Ini terjadi setelah serangkaian kemunduran di medan perang yang mencakup penarikan pasukannya dari kota Kherson ke tepi timur Sungai Dnipro yang membelah negara itu.

Saat ini pihak berwenang mengatakan jutaan warga Ukraina, termasuk di ibu kota Kyiv, dapat menghadapi pemadaman listrik setidaknya hingga akhir Maret akibat serangan tersebut.

Sementara warga di kota selatan Kherson yang baru dibebaskan mungkin mengajukan permohonan untuk dipindahkan ke daerah yang tidak memiliki masalah pemanasan dan keamanan.

Suhu di musim gugur ini sangat sejuk di luar musimnya, tetapi mulai turun di bawah nol dan diperkirakan turun hingga -20 Celcius (-4 Fahrenheit) atau bahkan lebih rendah di beberapa daerah Ukraina selama bulan-bulan musim dingin.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya mengatakan ratusan rumah sakit dan fasilitas kesehatan kekurangan bahan bakar, air, dan listrik untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

"Sistem kesehatan Ukraina menghadapi hari-hari tergelap dalam perang sejauh ini. Setelah mengalami lebih dari 700 serangan, sekarang juga menjadi korban krisis energi," kata Hans Kluge, Direktur Regional WHO untuk Eropa, dalam sebuah pernyataan setelah mengunjungi Ukraina.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Update Perang Ukraina: Rusia Tembak Rudal, Ancam Hancurkan AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular