Biden Cs Mau Beri Rp 300 T ke RI Pensiunkan PLTU, Utang Lagi?
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih mengevaluasi bentuk tawaran pendanaan untuk mempercepat pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara di Indonesia. Ini menyusul komitmen pendanaan program Just Energy Transition Partnership (JETP) US$ 20 miliar atau sekitar Rp 300 triliun untuk Indonesia.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengatakan Indonesia telah mendapatkan tawaran program Just Energy Transition Partnership (JETP) untuk program early retirement atau pensiun dini PLTU. Adapun JETP sendiri merupakan program pendanaan yang diberikan negara-negara maju untuk proses transisi energi di negara berkembang.
Namun demikian, pemerintah akan memastikan bentuk tawaran tersebut tidak akan membebani negara. "Kita mendapatkan penawaran untuk early retirement dari program JETP program dan tawaran lainnya memang perlu kita evaluasi bentuk tawaran ini bagaimana perjanjiannya tentu saja kita tidak mau terbebani," ujar Arifin, Senin (21/11/2022).
Lebih lanjut, Arifin menjelaskan, syarat utama dalam program JETP tersebut adalah bunga pinjaman harus serendah mungkin, Terms and Conditions tidak memberatkan. Dengan begitu, proses transisi energi di Indonesia tidak menyebabkan keuangan negara menjadi boncos.
"Salah satu keuntungan kita bahwa dengan program ini industri kita ini akan lebih mempunyai akses sertifikat green, yang mana ketika sertifikat green ini diberlakukan di pasar internasional ini akan berikan tekanan berat untuk industri-industri kita," kata dia.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengungkapkan pihaknya dan negara-negara maju tergabung dalam G7 berkomitmen mendanai hingga US$ 20 miliar atau sekitar Rp 311 triliun (asumsi kurs Rp 15.564 per US$) untuk mempercepat pelaksanaan transisi energi di Indonesia, khususnya untuk meninggalkan penggunaan batu bara sebagai sumber energi.
Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Selasa (15/11/2022), Biden mengatakan, komitmen US$ 20 miliar ini dalam rangka mendukung pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan mendukung percepatan transisi energi melalui penghentian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.
"Kami dengan Indonesia dan Jepang bersama-sama menciptakan Just Energy Transition Partnership (JETP) untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE). Bersama kita memobilisasi US$ 20 miliar dalam pengembangan EBT dan mendukung transisi energi untuk menjauhi batu bara US$ 20 miliar ambisi institusi keuangan untuk transisi energi yang bisa dirasakan dampaknya untuk dunia," tuturnya saat KTT G20 di Bali, Selasa (15/11/2022).
Biden mengatakan, ini juga bisa digunakan untuk mendorong proyek berbasis energi terbarukan seperti mendukung pengembangan kendaraan listrik dan teknologi.
"Ini juga bisa menciptakan lapangan kerja dan bisa berkontribusi untuk mengurangi dampak perubahan iklim global," ucapnya.
Dalam kesempatan ini, Biden juga mengungkapkan bahwa G7 secara resmi meluncurkan pendanaan global untuk infrastruktur dengan mobilisasi pendanaan hingga US$ 600 miliar untuk lima tahun ke depan.
"Ini untuk pembangunan berkualitas, infrastruktur berkelanjutan, dan investasi rendah karbon untuk negara-negara berpenghasilan menengah (negara berkembang)," tuturnya.
(wed/wed)