Ini Jenis Gempa yang Guncang Cianjur, Terasa Hingga Jakarta

Damiana Cut Emeria, CNBC Indonesia
Selasa, 22/11/2022 08:57 WIB
Foto: Pemandangan gedung sekolah yang runtuh akibat gempa di Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Indonesia, 21 November 2022. (REUTERS/Iman Firmansyah)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gempa magnitudo M5,6 mengguncang kota Cianjur, hingga terasa sampai Jakarta pada siang hari, Senin (21/11/2022).

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis, gempa terjadi di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 11 km.

Menurut analisis BMKG, gempa tektonik yang terjadi pada pukul 13.21.10 WIB tersebut memiliki parameter koordinat 6,86° LS ; 107,01° BT.


Di mana, hingga pukul 14.00 WIB, tercatat ada 15 kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar M4.0.

Lalu bagaimana gempa bisa terjadi?

BMKG menjelaskan, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Cimandiri.

Hal itu berdasarkan pada lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dikutip Selasa (22/11/2022).

"Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tambah dia.

Daryono menjelaskan, gempa bumi dirasakan di kota Cianjur dengan skala intensitas V - VI MMI.

Artinya, getaran dirasakan oleh semua penduduk.

"Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar," katanya.

Foto: Tenaga medis memberikan perawatan kepada korban yang terluka saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 di RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Tenaga medis memberikan perawatan kepada korban yang terluka saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 di RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Di wilayah Garut dan Sukabumi dengan intensitas IV - V MMI.

"Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun," ujarnya.

Di wilayah Cimahi, Lembang, Kota Bandung, Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor dan Bayah dampak gempa yang terjadi pada skala intensitas III MMI.

Artinya, getaran dirasakan nyata dalam rumah.

"Terasa getaran seakan akan truk berlalu," kata Daryono.

Dan, di Rancaekek, Tangerang Selatan, Jakarta dan Depok dengan skala intensitas II - III MMI.

"Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu," ujarnya.

Gempa tersebut dilaporkan menyebabkan kerusakan bangunan dan longsor di wilayah Cianjur.

Sementara itu, pemerintah Kabupaten Cianjur mengeluarkan Surat Keputusan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur selama 30 hari mulai 21 November 2022 hingga 20 Desember 2022 yang ditandatangani langsung oleh Bupati Cianjur Herman Suherman.

Foto: Kerusakan bangunan akibat gempabumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Senin (21/11). (Dok. BPBD Kabupaten Cianjur)
Kerusakan bangunan akibat gempabumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Senin (21/11). (Dok. BPBD Kabupaten Cianjur)

Korban Gempa

Pemutakhiran data BNPB sementara, gempa menyebabkan 62 korban meninggal di wilayah kabupaten Cianjur, 92 orang luka-luka dan 5.405 warga mengungsi ke beberapa titik. Kerugian infrastruktur 3.257 unit rumah alami kerusakan.

Untuk wilayah Kabupaten Bandung satu orang luka sedang dan satu kepala keluarga/ lima jiwa terdampak.

Di Kabupaten Sukabumi sebanyak 641 kepala keluarga terdampak, 8 diantaranya mengungsi. Tercatat satu orang luka berat dan sembilan orang luka ringan. Dilaporkan 641 unit rumah alami kerusakan.

Dan, di Kabupaten Bogor dilaporkan 78 orang terdampak, 4 diantaranya mengungsi dan 2 orang alami luka ringan. 15 unit rumah alami rusak ringan dan 5 unit rumah alami rusak sedang.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kemarau Datang Lebih Lambat - Trump Ngamuk