Gempa Cianjur Robohkan Sekolahan, Ini Langkah Nadiem
Jakarta, CNBC Indonesia - Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,6 yang menggoyang Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) siang menyebabkan kerusakan pada berbagai fasilitas umum, termasuk fasilitas pendidikan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengatakan akan terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk mengidentifikasi jumlah pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, serta fasilitas pendidikan yang terdampak gempa.
"Kami turut prihatin atas musibah yang dialami saudara-saudara kita di Cianjur dan sekitar. Saat ini kami tengah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Kami akan tindaklanjuti sesuai dengan informasi resmi yang kami terima," kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim dalam keterangan tertulis, Senin (21/11/2022).
Nadiem mengatakan dari hasil identifikasi tersebut, Kemendikbudristek akan melakukan langkah cepat untuk membantu segera para pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik serta fasilitas pendidikan yang terdampak gempa.
"Kemendikbudristek akan mengambil langkah cepat dalam membantu pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik serta fasilitas pendidikan yang terdampak agar akses terhadap pendidikan tetap tersedia," tambahnya.
Sebelumnya, Bupati Cianjur Herman Suherman mengungkapkan gempa tersebut juga telah mengakibatkan 56 orang meninggal dunia, di mana 40 orang di antaranya merupakan anak-anak.
Jumlah korban ini diperkirakan masih akan terus meningkat. Pasalnya, banyak warga yang belum dievakuasi akibat akses jalan terputus.
"Data paling baru, korban meninggal mencapai 56 orang dengan 40 di antaranya merupakan anak-anak. Kebanyakan anak-anak, mereka tertimpa bangunan yang ambruk," kata Bupati Cianjur, Herman Suherman, kepada wartawan, dikutip dari detikcom.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bahkan menyebutkan sekitar 700 orang mengalami luka-luka.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis penjelasan resmi perihal gempa berkekuatan M 5,6 yang berpusat di Sukabumi dan terasa hingga di Jakarta.
Menurut BMKG, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,86° LS ; 107,01° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat, pada kedalaman 11 km.
Hingga pukul 14.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 15 (lima belas) aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M4.0.
(wia)