Ini Biang Kerok yang Bikin RI Gagal Kalahkan Thailand & China
Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Menteri Keuangan 2014-2016 Bambang P.S. Brojonegoro membeberkan alasan mengapa Indonesia gagal menjadi negara manufaktur.
Menurutnya, penyebab yang membuat industrialisasi Indonesia tidak secepat dan sesukses negara lain adalah karena Indonesia stagnan atau terjebak di industri garmen.
"Barang kali yang membuat industrialisasi kita tidak secepat dan sesukses negara lain Malaysia, Thailand, Korea dan China adalah karena kita stucked di garmen, sedangkan negara lain melaju terus dengan, industri elektronik," kata Bambang dalam Indonesia Development Forum 2022: Knowledge and Initiate Session, Senin (21/11/2022).
Bambang menjelaskan asalan mengapa industri garmen tidak sepotensial industri elektronik dan mesin. Ada berbagai faktor, a.l. kompleksitas dan pasar.
Industri permesinan dan elektronik berada di urutan atas, sementara garmen ada di urutan menegah.
"Jadi kunci keberhasilan suatu negara adalah jika mereka berhasil membangun industri yang kompleks," ujarnya.
"Kalau pakai istilah manufaktur, kita tidak bisa lagi menjadi negara assembly, tetapi sudah harus menjadi negara produsen."
Dalam sektor manufaktur, Indonesia sebenarnya sudah sangat berhasil di Tahun 90-an melakukan transformasi ekonomi.
Dari sektor basisnya primer, yaitu pertanian dan pertambangan, Indonesia telah beralih ke sektor yang sifatnya sekunder pengolahan terutama manufaktur.
"Ini dibuktikan pada tahun 1990-an, kontribusi manufaktur terhadap PDB hampir menyentuh 30% dari PDB," ujar Bambang.
Pada saat itu, Indonesia tinggal sejengkal lagi menjadi negara industri. Namun, perkembangannya terkendala dengan adanya krisis keuangan Asia.
(haa/haa)