China Setop Lockdown, RI Bakal Ketiban 'Rejeki Nomplok' Nih?

News - Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
18 November 2022 15:20
Indonesian President Joko Widodo, right, shakes hands with Chinese President Xi Jinping during their bilateral meeting on the sidelines of the G20 summit in Nusa Dua, Bali, Indonesia, Wednesday, Nov. 16, 2022.     Achmad Ibrahim/Pool via REUTERS Foto: via REUTERS/POOL

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden Xi Jin Ping dikabarkan akan melonggarkan kebijakan zero Covid-19 dalam waktu dekat. Lantas seperti apa dampaknya untuk Indonesia?

Kepala Ekonomi dan Strategi di Citi Global Market Asia Johanna Chua menjelaskan, China diperkirakan akan kembali melonggarkan aktivitas ekonomi pada Desember 2022, setelah tiga tahun penuh menjalankan kebijakan lockdown atau zero Covid-19.

Johanna menjelaskan, pelonggaran aktivitas di China tersebut tentu akan membuat ekonomi di Negara Panda itu akan pulih. Indonesia sebagai mitra dagang utama tentu akan meraih keuntungan dari adanya pembukaan ekonomi China tersebut.

Masalahnya, saat ini Indonesia dan banyak negara dihadapkan pada tren suku bunga yang tinggi dan nilai tukar yang melemah. Tentu para pelaku usaha akan menahan aktivitas ekspornya, karena masih akan menunggu hingga volatilitas nilai tukar stabil dan suku bunga yang rendah.

"Masalahnya Indonesia memiliki suku bunga yang tinggi dan memiliki risiko faktor global. Sehingga Indonesia harus menyeimbangkan semuanya," jelas Johanna saat ditemui di Plataran Senayan, Kamis (17/11/2022).

"Kami memang melihat ekonomi Indonesia masih melambat, meskipun ekonomi China akan meningkat," ujarnya lagi.

Pelonggaran aktivitas di China akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan pada 2023. Sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan melambat pada tahun depan.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan tidak akan setinggi tahun ini yang diperkirakan mencapai 5% atau lebih.

"Setelah banyak momentum pasca Covid-19. Jadi kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 4,9% (year on year) untuk tahun depan. Dan ini mungkin sedikit konservatif," jelas Johana.

Kendati demikian, kinerja ekspor Indonesia mungkin masih akan meningkat pada sektor-sektor tertentu, seperti ekspor sektor logam atau pertambangan.

"Saya pikir itu dampaknya ketika ada pembukaan kembali ekonomi di China, namun saya pikir ekspor logam masih cukup kuat nantinya," kata Johanna lagi.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Covid-19 di China Makin Mengerikan, Lockdown di Mana-Mana


(cha/cha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading