'Tak Ada yang Menyangka KTT G20 Bali Hasilkan Deklarasi'
Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah ketegangan geopolitik global banyak pihak yang meragukan Presidensi G20 Indonesia dapat menghasilkan kesepakatan konkret. Tak ada yang menyangka pertemuan KTT G20 kemarin berhasil menelurkan Bali Leader's Declaration yang disepakati semua negara.
"Banyak catatan bagaimana dinamika yang sangat tinggi sampai dengan menuju hasil akhir, tidak ada yang menyangka bahwa kita keluar dengan satu hasil deklarasi, kalau deklarasi adalah satu konsensus," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo dalam kegiatan Diseminasi Laporan Nusantara dan Launching Buku Manufaktur dan Pariwisata, Jumat, (18/11/2022)
Dody menceritakan bagaimana keraguan itu muncul karena sejak Februari 2022 terjadi ketegangan politik akibat Perang Rusia & Ukraina yang menyebabkan sulitnya menghasilkan kesepakatan bulat.
"Kami dari jalur keuangan mengawali di tahun lalu Desember 2021 hanya bisa menghasilkan satu konsensus yaitu sebelum perang, sebelum geopolitik yaitu di bulan Februari. Setelah Februari tidak ada forum G20 kita yang keluar dengan yang disebut deklarasi, konsensus, komunike, hanya sebatas dalam bentuk summary, notes, remarks maupun rekomendasi," ungkapnya.
Menurut Dody, lahirnya Bali Leaders' Declaration ini merupakan keberhasilan kepemimpinan Indonesia yang mengedepankan netralitas sehingga mampu mendapatkan kepercayaan global di tengah ketegangan politik saat ini.
"Jadi ini keberhasilan yang juga kami catat dan kami sampaikan leadership dari Indonesia, netralisasi dari Indonesia menjadi salah satu modal trust bagi negara lain untuk mau menerima deklarasi ini. Saya punya feeling kalau ini dilakukan oleh misalnya negara lain, misalnya India yg berikut ini, mungkin mereka di posisi yang belum tentu akan menghasilkan deklarasi, sangat tajam yang kami bisa saksikan sampai menit terakhir kemudian sepakat dengan deklarasi," paparnya.
Sebelumnya, keraguan banyak pihak ini juga dirasakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia mengakui perang Rusia Ukraina menjadi salah satu pemicu alotnya proses pengambilan kesepakatan dalam G20.
"Kepemimpinan Indonesia berhasil menghasilkan deklarasi pemimpin G20, G20 Bali Leader Declaration yang awalnya diragukan banyak pihak. Deklarasi terdiri atas 52 paragraf. Paragraf yang sangat diperdebatkan adalah penyikapan terhadap perang Ukraina," terang Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam konferensi pers usai menutup KTT G20, Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022).
Pada akhirnya, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali berhasil menghasilkan 52 kesepakatan yang tertuang dalamG20Bali Leaders' Declaration. Bahkan deklarasi yang menyepakati sejumah poin pentingterkait perang dan penanganan krisis energi juga disepakati oleh Rusia.
"Ada perwakilan Rusia yang hadir di KTT saat itu. Meskipun alot tetapi telah disahkan," pungkasnya.
(mij/mij)