Bak Negara Maju, RI Punya LRT-MRT-Kereta Peluru Cepat, Tapi..

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
18 November 2022 09:25
BANDUNG, WEST JAVA, INDONESIA - 2022/11/16: Jakarta Bandung High-Speed Train (KCJB) or Comprehensive Inspection Train (CIT) was seen during the dynamic trial in Tegalluar. President Joko Widodo and Chinese President Xi Jinping are planning to see online the dynamic trial process of the 15 km Jakarta Bandung High-Speed Train with a limited speed of 80 km/hour during a sidelines visit from the G20 summit in Bali. (Photo by Algi Febri Sugita/SOPA Images/LightRocket via Getty Images)
Foto: SOPA Images/LightRocket via Gett/SOPA Images

Jakarta, CNBC Indonesia - Suka tak suka, sebagian kecil wilayah di Indonesia seperti Jakarta dan Jabar punya konektivitas transportasi umum yang sudah seperti negara maju. Buktinya ada LRT Palembang, LRT Jakarta, LRT Jabodebek, MRT Jakarta, bahkan sebentar lagi kereta cepat yang Juni 2023 akan resmi operasi.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan capaian-capaian di atas memang patut disyukuri. Namun, ada catatan tebal yang harus dilakukan yaitu soal aksesbilitas wilayah-wilayah Indonesia lainnya yang masih terbelakang seperti wilayah perbatasan dan kawasan lainnya yang masih banyak tertinggal transportasinya seperti angkutan pertintis yang harus makin diberikan perhatian dari sisi anggaran dan kalaikannya.

"Saya bangga, setuju pemikirannya Pak Jokowi, soal kemajuan seperti kereta cepat, tapi jangan makin jauh jurangaksesbilitasnya dengan daerah satu dengan daerah lainnya. Saya setuju ada kereta cepat tapi masih banyak di Indonesia yang minim aksesbilitas," kata Djoko kepada CNBC Indonesia, Jumat (18/11/22).

Ia mengingatkan lagi kepada pemerintah pusat dan daerah untuk lebih peduli dan negara hadir pada akses transportasi masyarakat di luar Jabodetabek dan Jawa khususnya yang masih butuh perhatian serius. Ia mencontohkan di Papua yang dibangun tak hanya jalanan, tapi dipikirkan angkutan umum, transportasi bagi warga miskin. Banyak warga harus jalan kaki 3 km untuk mencapai angkutan.

"Maju iya, tapi masih ada transportasi yang terbelakang. Malu kan kita, angkutan perintis harus lebih diperhatikan, DPR pun harus mendukung," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bocoran Terbaru Jalur KA Cepat Jakarta-Surabaya, Ternyata Lewat Sini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular