'Hujan Duit di Bali', Pengusaha Hotel Kecipratan Banyak G20
Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor pariwisata di Bali utamanya perhotelan di Nusa Dua, kelimpahan cuan karena Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Sebanyak 24 hotel di Kawasan Nusa Dua dan Sawangan sudah full booked sejak jauh-jauh hari. Tingginya permintaan membuat harga hotel melambung.
Kalangan pengusaha dan praktisi perhotelan di Bali menyebut setiap hotel meraup pendapatan yang berbeda-beda, bergantung pada berapa banyak kamar yang digunakan hingga penggunaan meeting room. Namun, bisa dibilang semuanya mendapat kenaikan pendapatan.
"Kalau ini beda-beda tiap hotel. Dibandingkan dengan normal season pas G20, harga kamar bisa 2-3 kali lipat terutama hotel-hotel besar," kata Dewan Pertimbangan DPP AHLI (Association of Hospitality Leaders Indonesia) I Nyoman Astama kepada CNBC Indonesia, Kamis (17/11/22).
Berdasarkan penelusuran di online travel agent (OTA) seperti Traveloka dan Tiket.com, beberapa hotel di Nusa Dua sudah fully booked. Misalnya Sofitel Nusa Dua Bali yang tidak bisa dipesan hingga 20 November mendatang. Hotel ini baru bisa Kembali dipesan untuk 21 November dengan harga Rp 6 juta untuk harga termurah.
Selain itu, harga hotel termurah Grand Hyatt yang biasa dibanderol Rp 2,3 juta kini sudah menyentuh Rp 4 jutaan untuk tanggal-tanggal tertentu.
"Dengan naiknya harga kamar, maka pendapatan juga naik bagi hotel yang mendapat delegasi G20," sebut Astama.
Pasca perhelatan G20, geliat pariwisata tidak akan langsung menurun. Menjelang akhir tahun seperti sekarang, sudah mulai banyak turis asing dan utamanya domestic yang mulai bersiap untuk berlibur. Lebih menggembirakan, hotel yang kebagian kue bakal merata, bukan hanya di sekitaran Nusa Dua.
"Domestik akan mendominasi akhir tahun. Harga akan kembali untuk pasar domestik. Jadi hotel di luar Nusa Dua akan kebagian. Hotel mesti membuat bundling package sesuai kubutuhan segmen domestik," ujar Astama.
(hoi/hoi)