
RI Dapat 'Utangan' Lebih Dari Rp 4 Triliun, Buat Apa Saja?

Badung, CNBC Indonesia - Pemerintah Presiden Joko Widodo mendapatkan bantuan pinjaman sebesar US$ 262 juta atau Rp4,061 triliun (asumsi kurs Rp15.500 per dolar AS) dari Islamic Development Bank (IsDB) untuk membangun Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) di Bali, Indonesia.
Presiden Muhammad Sulaiman Al Jasser mengatakan ISDB mengembangkan dua proyek kesehatan besar di Indonesia dalam waktu kurang dari 24 bulan.
"Untuk melakukannya, kami melakukan diagnosis negara bersama dengan mitra kami, Kementerian Kesehatan. Kami mengidentifikasi tantangan kesehatan utama, yaitu perawatan bayi dan ibu, serta onkologi," kata Al-Jasser.
Adapun, biaya proyek pertama ini telah disetujui pada September 2020. Nantinya, tempat perawatan bayi dan ibu ini akan memperkuat enam rumah sakit rujukan nasional Indonesia.
"Proyek senilai US$262 juta ini berfokus pada peningkatan perawatan bayi dan ibu," tegasnya.
Selain di Bali, menurut ISDB, pembangunan akan berlanjut di enam rumah sakit yang tersebar di lima provinsi di Indonesia.
Rumah sakit tersebut yaitu, Rumah Sakit Kanker Dharmais dan Persahabatan di DKI Jakarta, Rumah Sakit Dr Hasan Sadikin di Bandung, RSUP Dr Sardjito di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, hingga serta RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo di Makassar.
Selain itu, menurut Al-Jasser, ISDB juga menggelontorkan dan untuk proyek onkologi senilai US$ 205 juta telah disetujui dua bulan lalu. Al-Jasser menuturkan ini akan mendukung layanan onkologi di enam rumah sakit rujukan nasional dan ISDB juga menantikan implementasi yang dipercepat dari proyek ini.
Proyek Penguatan enam rumah sakit rujukan nasional Indonesia terdiri dari 10 fasilitas kesehatan baru dengan total luas permukaan 230.000 meter persegi, menyediakan 952 tempat tidur rumah sakit dan lebih dari 100 unit perawatan intensif melengkapi 6 rumah sakit dengan peralatan medis mutakhir.
"Setelah rumah sakit beroperasi, kami berharap untuk mencapai hal-hal berikut, 25% peningkatan dan layanan rawat inap dan rawat jalan Ibu dan Anak, 22% penurunan angka kematian ibu, 14% penurunan angka kematian neonatal, penurunan 10% dan angka kematian balita," ungkapnya.
"Angka-angka ini sangat berarti bagi kita semua," pungkasnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan dukungan senilai Rp 4 triliun ini akan melengkapi komitmen pemerintah untuk memperkuat pelayanan kesehatan di Indonesia.
"Membangun rumah sakit dan segala fasilitasnya sangat penting bagi kami karena kami juga berkomitmen selama pandemi dan melanjutkan pascapandemi. Kami juga melihat bahwa ini bukan satu-satunya hal penting dalam pelayanan kesehatan kami," tegasnya.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menkeu: RI Resmi Jadi Pemegang Saham Terbesar Ketiga di IsDB