Penonton Hanya 70%, Begini Nasib Promotor Soundrenaline & DWP

Martya Rizky, CNBC Indonesia
17 November 2022 16:00
Konser Guns n Roses di Jakarta
Foto: Konser Guns n Roses di Jakarta (CNBC Indonesia/Donald Banjarnahor)

Jakarta, CNBC Indonesia - Promotor acara konser musik mengaku pasrah terkait pengetatan pengunjung acara di DKI Jakarta. Ketentuan ini berlaku saat pelaku usaha mulai 'bernapas' setelah 2 tahun lebih tertekan pandemi.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan pembatasan jumlah kapasitas pengunjung konser maksimal 70% dari total kapasitas penonton.

Aturan yang tertuang di dalam Surat Keputusan (SK) Nomor e-1963/PW/01.02 tahun 2022 tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat level 1 covid-19 pada sektor usaha pariwisata yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) menyatakan, penyelenggara event wajib membatasi pengunjung dengan kapasitas maksimal 70%, dan jam operasional acara mulai dari pukul 11.00 WIB sampai dengan maksimal pukul 24.00 WIB.

Penyelenggara juga wajib melengkapi surat rekomendasi dari Satgas Covid-19, Tanda Daftar Pertunjukan Temporer (TDPT), serta izin keramaian dan kepolisian.

Ketua Umum Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI), Dino Hamid menegaskan bahwa pihak promotor harus mengikuti aturan yang ada, tetapi promotor juga harus bisa pintar mengkalkulasi secara perhitungan pelaksanaan hingga pelaksanaan bisnisnya.

"Strateginya (untuk para promotor) harus benar-benar bisa mengkalkulasi kebutuhan bisnisnya. Jadi dengan kapasitas 70% atau 50% penonton itu bisa meng-cover kebutuhan bisnisnya. kalau misal bisa ya jalan, kalau tidak bisa jangan dipaksakan," ujar Dino Hamid kepada CNBC Indonesia, Kamis (17/11/2022).

"Pihak promotor harus tetap mengikuti aturan yang ada, karena nanti diberhentikan (acaranya)," imbuhnya.

Untuk mensiasati aturan tersebut agar target bisnis tetap tercapai, Dino Hamid menyampaikan bahwa para promotor pastinya harus bisa mencari venue yang sesuai, jika semisal target penonton 500 maka promotor harus mencari venue yang dapat menampung 1000 penonton.

"Karena kan 70% itu dihitung dari total kapasitas penonton, bukan dari kapasitas besar areanya," jelasnnya.

Namun, pihak promotor juga tetap harus mempertimbangkan kenyamanan dari penonton, venue yang kebesaran dan jarak pandang penonton kepada idola juga tetap harus menjadi pertimbangan.

"Kalau yang proper harusnya bisa dimaksimalkan dari sisi penonton. Tapi kalau sekarang ini harus 70% ya harus kita pertimbangan, supaya event-nya tetap berjalan," lanjutnya.

Lebih lanjut, Dino mengaku, dirinya sebagai pemimpin asosiasi terus mengedukasi dan berkomunikasi dengan stakeholder agar event besar yang sudah direncanakan tetap bisa berjalan.

"Saya dari asosiasi terus mengedukasi dan berkomunikasi dengan stakeholder. Selama perencana acara itu memang di bawah asosiasi kami atau bisa berkomunikasi dengan kami, harusnya event tersebut akan jalan," ujarnya.

Terkait dengan event besar mendatang, seperti Soundrenaline, Heads In The Clouds, dan DWP, Dino mengatakan event tersebut aman dan akan tetap berjalan sebagaimana dengan yang sudah direncanakan.

"Insya Allah aman, Soundrenaline nanti jalan, Heads In The Clouds dan DWP sedang dalam proses," lanjut Dino Hamid.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]

Tags
Recommendation
Most Popular