Sri Mulyani: Bali Itu Magis, Dampaknya Ajaib di KTT G20

News - Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
17 November 2022 13:10
Janet Yellen, U.S. Secretary of Treasury, talks with Indonesian Finance Minister Sri Mulyani Indrawati during a launching of the pandemic fund, ahead of the G20 Summit in Nusa Dua, Bali, Indonesia, November 13, 2022. REUTERS/Willy Kurniawan Foto: REUTERS/WILLY KURNIAWAN

Badung, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akhirnya mengungkapkan alasan khusus pemerintah memilih Bali sebagai tempat penyelenggaraan KTT G20 Presidensi Indonesia. Salah satunya karena Bali merupakan daerah yang paling parah terdampak Pandemi Covid-19.

"Karena Bali merupakan daerah yang paling parah terkena pandemi. Jadi series of G20 meeting juga dilaksanakan di sini," kata Sri dalam acara Groundbreaking Gedung Pelayanan Ibu dan Anak Program Strengthening of National Referral Hospitals and Vertical Technical Unit RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah di Bali, Kamis (17/11/2022).

Selain karena wilayahnya yang paling terdampak pagebluk, Sri menekankan, Bali juga sebenarnya memiliki lingkungan dan suasana magis yang memberikan kesejukan bagi para pengunjungnya. Maka, lokasinya jadi pilihan tempat berkumpulnya para pimpinan negara G20.

Karena itu, dia menganggap, suasa Bali sebetulnya menjadi salah satu katalis berbagai kesepakatan penting dapat tercipta selama penyelenggaraan KTT G20. Tak terkecuali kesepakatan deklarasi para pimpinan negara anggota G20 yang telah dihasilkan kemarin.

"Lingkungan magis dan suasana Bali telah membuat dampak yang sangat-sangat ajaib pada G20. Ini yang tidak pernah terpikirkan sama sekali oleh saya sebelumya," ucap Sri.

Presiden Joko Widodo bahkan sebelumnya mengakui banyak pihak yang meragukan Presidensi Indonesia akan membuahkan kesepakatan. Apalagi berlangsung di tengah ketegangan geopolitik banyak negara.

Akan tetapi, pembahasan dalam dua hari terakhir tetap dioptimalkan sampai menghasilkan kesepakatan yang tertuang pada 52 paragraf. Hal yang paling alot dibahas adalah mengenai perang Ukraina. "Kepemimpinan Indonesia berhasil menghasilkan deklarasi pemimpin G20, G20 Bali Leader Declaration yang awalnya diragukan banyak pihak. Deklarasi terdiri atas 52 paragraf," ujarnya.

"Paragraf yang sangat diperdebatkan adalah penyikapan terhadap perang Ukraina," terang Jokowi.

Rusia juga turut hadir dalam pertemuan tersebut, diwakili oleh Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov. "Ada perwakilan Rusia yang hadir di KTT saat itu. Meskipun alot tetapi telah disahkan," pungkasnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

G20 Gagal Capai Kesepakatan di Tengah Ancaman Resesi


(mij/mij)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading