
Jokowi-Xi Jinping Happy Soal Kereta Cepat, Duit Masih Kurang!

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping sudah menyaksikan uji dinamis Rabu (16/11) proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang berjalan mulus. Namun, proyek ini menyisakan pekerjaan rumah setelah molor beberapa kali dari target dan masalah pendanaan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan progres proyek KCJB sudah mencapai 80,40%. Dia memastikan kalau koordinasi terus dilakukan bersama perwakilan NDRC demi memastikan penyelesaian proyek itu pada pertengahan tahun depan.
"Ini harus jadi dan tidak boleh mundur. Itu adalah tekad saya pribadi untuk menyelesaikan ini," ujar Luhut kemarin.
Jokowi juga yakin proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dapat tuntas tahun depan. Keyakinan tersebut disampaikan Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping di Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022).
"Tadi kita juga telah melihat penyelesaian proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung. Dan saya optimis kereta api cepat ini dapat beroperasi di bulan Juni 2023," kata Jokowi.
Bagaimana pendanaannya?
Proyek ini mengalami pembekakan anggaran sampai lebih dari Rp 20 triliun, dan saat ini sedang dicarikan solusi pendanaannya dari pemerintah maupun investor dari China. Dari pemerintah akan pakai skema penyertaan modal negara (PMN).
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, pembengkakan biaya proyek KCJB mencapai US$ 1,4 miliar atau sekitar Rp 21,8 triliun (asumsi kurs Rp 15.596).
Sehingga, pihaknya membutuhkan dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terkait Penyertaan Modal Negara (PMN) yang sebesar Rp 3,2 triliun.
Menurutnya, para komite kereta cepat juga melakukan negosiasi dengan pihak China terkait pembiayaan tambahan baik porsi modal maupun pinjaman yang saat ini sedang dalam proses finalisasi.
"Melanjutkan negosiasi dengan pihak China Development Bank (CDB), terkait struktur pembiayaan dan penjaminan fasilitas tambahan untuk cost overrun proyek KCJB, dan melaporkan kembali kepada komite proyek KCJB. Kami sampaikan perlu dukungan komisi VI DPR," ujarnya di komisi VI DPR RI Jakarta, Selasa (1/11/2022).
Pria yang akrab disapa Tiko ini mengatakan, per Oktober 2022 progres fisik KCJB sebesar 79,51% dengan progres investasi sebesar 90,60%.
Kartika mengatakan penetapan cost overrun proyek KCJB yang sebesar US$ 1,4 miliar dolar tersebut berdasarkan asersi satu dan dua oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Cost overrun kereta cepat dipenuhi melalui skema 25% ekuitas dan 75% pinjaman.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bocoran Terbaru Jalur KA Cepat Jakarta-Surabaya, Ternyata Lewat Sini