Tak Dalam Digali, 'Harta Karun' MRT Nempel dengan Aspal Jalan
Jakarta, CNBC Indonesia - Keberadaan 'harta karun' rel trem kuno ditemukan hanya sekitar 27 sentimeter dari permukaan aspal jalan di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat.
Rangkaian besi dengan bantalan kayu yang diketahui peninggalan abad 18 hingga abad 19 awal itu tertimbun aspal sekitar kurang lebih 59 tahun lamanya.
Ahli arkeolog menyebut, bekas jalur trem peninggalan Belanda itu ditutup aspal dengan ketebalan sekitar 27 sentimeter untuk area Harmoni.
"Ketebalan aspal di area Harmoni hanya 27 sentimeter dari rel trem ke aspal," ungkap Ahli arkeologi dari tim ekskavasi jalur trem MRT, Charunia Arni saat ditemui CNBC Indonesia di area proyek pembangunan MRT, Jakarta, Rabu (16/11/2022).
Upaya penyelamatan sisa infrastruktur zaman Belanda tersebut dilakukan dengan cara pengeboran secara hati-hati dan teliti, serta dilakukan saat siang hari, karena rangkaian rel trem ini termasuk dalam Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB).
"Kenapa siang hari? Alasannya, meskipun ada banyak lampu (saat malam) tapi tetap beda ya antara cahaya siang dan malam, takutnya nanti ada yang salah, kemudian ada yang tercecer atau bagaimana. Idealnya dilakukan pada siang hari," jelas Charunia Arni.
Trem merupakan salah satu sarana transportasi yang cukup beken pada masa kolonial Belanda, khususnya di Batavia (Jakarta). Moda transportasi trem melakukan revolusinya, diawali dengan trem kuda pada tahun 1869, kemudian pada 1881 keberadaan trem kuda digantikan trem uap.
Pada tahun 1881, trem tidak lagi ditarik oleh kuda, melainkan dengan lokomotif yang dijalankan dengan ketel uap. Diketahui, rute dari trem uap juga menjadi lebih panjang dibandingkan dengan rute trem kuda. Untuk rutenya, dari Pasar Ikan sampai Jatinegara.
Sekitar 20 tahun berlangsung sejak digantinya tenaga kuda menjadi tenaga lokomotif/uap, perkembangan teknologi pada masa itu semakin berkembang, trem uap kemudian tergeser oleh trem listrik. Namun, trem uap masih mengiringi dan beroperasi hingga tahun 1933.
"Mulai dialihkan dari trem uap ke trem listrik pada tahun 1931, dan semua proses elektrifikasi rel selesai di tahun 1934. Jadi, trem listrik mulai berfungsi pada tahun 1934," ujar Charunia Arni.
(hoi/hoi)