G20 Usai, Begini Kegelisahan Pengusaha Wisata di Bali

News - Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
16 November 2022 17:10
Presiden Jokowi dan para pemimpin yang telah hadir tampak berbincang santai di Pendopo Wantilan sebelum menanam mangrove bersama. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden) Foto: Presiden Jokowi dan para pemimpin yang telah hadir tampak berbincang santai di Pendopo Wantilan sebelum menanam mangrove bersama. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta,CNBC Indonesia - Angkutan pariwisata di Bali mengaku takut adanya penerapan level PPKM yang lebih ketat di akhir tahun 2022. Hal ini menanggapi naiknya angka penularan Covid - 19. Padahal momentum akhir tahun juga belum tentu meningkatkan permintaan penyewaan angkutan wisata.

"Masih ada momentum akhir tahun setelah KTT G20 ini, tapi kalau ada pembatasan dari PPKM tentunya akan sulit," kata Ketua Persatuan Angkutan Wisata Bali (Pawiba) I Nyoman Sudiarta, kepada CNBC Indonesia, Rabu (16/11/2022).

Tren penambahan kasus Covid - 19 tengah meninggi beberapa waktu terakhir. Seperti kemarin (15/11/2022) menembus angka 7.893 kasus baru dari hari sebelumnya 4.408 kasus.

Nyoman menjelaskan kondisi saat ini penyewaan angkutan wisata seperti bus pariwisata sangat minim. Dimana wisatawan lebih senang menyewa kendaraan lepas kunci seperti mobil atau motor.

"Ada tren sewa kendaraan lepas kunci, lalu setir sendiri selain itu ada teknologi penunjuk arah sehingga sangat sedikit yang menyewa angkutan wisata. Sehingga angkutan pariwisata malah turun, kalaupun ada dari luar kota mereka bawa bus dari daerahnya sendiri," katanya.

Saat ini angkutan wisata menggantungkan pendapatannya dari acara korporasi dan kunjungan instansi negara. Meski pada akhir tahun ini semakin sedikit acara kegiatan yang dilakukan.

"Hidupnya dari acara, ada perubahan dan pergeseran tren. Corporate belum ada kegiatan meeting, service. Kunjungan dari DPR atau instansi juga masih belum banyak yang datang," jelasnya.

Untuk diketahui saat ini angkutan pariwisata yang tergabung dalam PAWIBA hanya 200-an unit, dari sekitar 1.000-an. Aset pengusaha banyak dijual pada 2021 lalu untuk bertahan di masa pandemi.

Adanya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 juga belum memberikan dampak bagi angkutan wisata dimana yang tidak dilibatkan dalam penyelenggaraan.

"Memang betul secara langsung tidak dilibatkan karena sudah di-handle EO (event organizer) di Jakarta semua hanya beberapa gelintir saja mendapatkan booking-an kendaraan milik pengusaha lokal di Bali," kata Nyoman


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Para Tamu VVIP Siap Berdatangan di Bali, Begini Persiapannya


(hoi/hoi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading