Alasan Jokowi Ngotot Dukung Penghapusan Utang Negara Miskin!

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
Selasa, 15/11/2022 13:20 WIB
Foto: Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat presiden RI)

Badung, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia mendorong penetapan program penghapusan utang bagi negara berkembang dan miskin dalam Konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 yang dilaksanakan pada 15-16 November 2022.

Pemerintah berharap bisa segera memutuskan restrukturisasi utang untuk mempercepat pemulihan ekonomi global dan khususnya bagi negara miskin.

"Akibat pandemi, total utang yang dimiliki negara berkembang dan miskin mencapai US$ 12,9 miliar sejak tahun lalu," kata Wempi Saputra, Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Kementerian Keuangan RI pada Selasa, (15/11/2022).


Wempi menegaskan bahwa ada sekitar 48 negara miskin yang sudah mendapat keringanan penundaan pembayaran utang. Namun perlu diingat penundaan bukanlah solusi, sebab utang tersebut masih ada dan harus diselesaikan.

Indonesia sebagai Presidensi G20, menurut Wempi, menjadi fasilitator bagi negara-negara miskin agar bisa mendapat solusi terhadap pembayaran utangnya.

Seperti diketahui, pandemi yang berkepanjangan telah menyebabkan kontraksi perekonomian pada sejumlah negara terutama bagi negara miskin. Tekanan inflasi yang tinggi, perlambatan ekonomi telah menyebabkan Zambia, Chad dan Etopia mengalami kesulitan untuk membayar utangnya.

Ketiga negara ini sedang menjalani program penyelesaian utang atau disebut common framework for debt treatment. Ketiganya menjadi proyek percontohan untuk penyelesaian utang bagi negara miskin.

"Bila ini berhasil, maka program ini bisa diberlakukan bagi negara lainnya," tegas Wempi yang baru ditunjuk untuk menjabat sebagai Executive Director World Bank (WB) kepada Tim Komunikasi dan Media G20.

Selain masalah utang, Wempi menuturkan Indonesia juga mendorong negara-negara maju untuk membantu pembangunan infrastruktur di negara miskin, misalnya melalui peningkatan kapasitas.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bayar Utang Lancar, Kenapa Ekonomi RI Dibilang Rawan?