Tol Tangerang-Merak Banjir Parah, Bos Truk 'Nangis Darah'

Jakarta, CNBC Indonesia - Jalur tol Tangerang-Merak macet total dan tidak bisa dilalui kemarin, sejak Minggu sore, 13 November 2022, pukul 16.00 hingga 20.00 WIB. Kondisi ini membuat pengusaha angkutan 'nangis darah' menderita kerugian.
Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Banten Syaiful Bahri menyebut mengalami kerugian besar karena sebagian angkutannya terkena dampak dari kejadian ini.
"Temen-teman dengan kejadian itu 50% yang terdampak, karena sebagian besar mengangkutnya ada yang dari Cilegon, Banten ke Jawa, Jabodetabek. Ada dari Jawa ke Sumatera. Ya dampaknya 50% lah, karena memang terjadi perlambatan," katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (14/11/22).
Keterlambatan truk umumnya dalam rentang 2-3 jam. Beberapa kerugian diantaranya mulai dari biaya bahan bakar minyak (BBM) yang bertambah, namun juga yang paling terasa adalah potensi keterlambatan ketika mengejar kapal di Pelabuhan Merak.
"Orang saya telat juga, telat juga ke Cirebon dari Jakarta terlambat. Umpamanya sore harus check out jam sekian, tapi karena sampainya telat harus nunggu ke besoknya. Paling parah yang ngejar kapal, udah beli nggak bisa return, nggal bisa reschedule, beli putus. Dampak kemana-mana. Apalagi dari sisi barang pokok harus on time," sebut Syaiful.
Akibat kerugian ini, Ia menyesalkan bagaimana pelayanan tol dalam berbagai aspek, mulai dari drainase hingga keamanan bagi supirnya. Padahal, kenaikan biaya tol sudah kerap terjadi.
"Kita menyesalkan drainase atau standar pelayanan dari tol baik tol Astra maupun Jasa Marga. kurang optimal lah standar minimumnya. banyak kejadian di tol yg bisa hambat jalur arus atau kecepatan logistik," sebut Syaiful.
"Jadi dampak banjir tol berlobang, masalah maling ban, dan sebagainya itu sangat berdampak. Sementara kita kan bayar tiap tahun tol naik. Jalan berbayar harusnya pelayanan bagus dong," lanjutnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]