Bye Batu Bara! 15 GW PLTU RI Segera Dipensiunkan

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
14 November 2022 11:57
Visual Sri Mulyani G20 Indonesia 2022
Foto: Visual Sri Mulyani G20 Indonesia 2022

Badung, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan Pemerintah Indonesia telah mengidentifikasi 15 Giga Watt (GW) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara yang akan dipensiunkan lebih awal.

Rencana ini merupakan ambisi Indonesia dalam menurunkan emisi karbon dalam kerangka kerja Mekanisme Transisi Energi (Energy Transition Mechanism/ETM) yang diluncurkan hari ini, Senin (14/11/2022), di Movenpick, Bali.

Sri Mulyani mengungkapkan ini adalah langkah besar bagi Indonesia. Langkah ini akan dimulai dari PT PLN (Persero).

"Kita telah mengidentifikasi 15 Giga Watt PLTU untuk dipensiunkan lebih awal. Ini ukuran yang besar. Langkah pertama untuk menentukan aksi jangka pendek dan berarti untuk mempercepat transisi dari energi fosil ke energi bersih," tutur Sri Mulyani dalam Grand Launching Indonesia's Energy Transition Mechanism yang merupakan bagian dari rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Senin (14/11/2022).

"Penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara, akan mengurangi emisi karbon hingga 50 juta ton pada 2030 or 160 juta ton pada 2040," lanjutnya.

Menurut Sri Mulyani, transisi ini tidak mudah, sehingga Indonesia melakukan perencanaan dengan matang dan detail.

Seperti diketahui, pembangkit listrik berbasis batu bara adalah hal yang penting. Asia adalah rumah bagi banyak pembangkit listrik dengan bahan bakar. Di Indonesia, kendalanya adalah beberapa pembangkit listrik masih berumur muda, bahkan ada yang kurang dari 12 tahun.

Oleh karena itu, dia mengajak sektor swasta dan publik untuk bahu-membahu melaksanakan hal ini. Sri Mulyani juga yakin bahwa platform ETM ini memerlukan dukungan global dan investor.

"Jujur ini adalah area yang harus kami diskusikan dalam G20 ataupun organisasi internasional, terutama terkait pembiayaan secara global," katanya.

Hingga saat ini, Indonesia telah mengalokasikan US$ 500 juta untuk mendukung program ini. Dukungan ini akan bertambah hingga US$ 4 miliar dan akan digunakan untuk menutup 2 GW PLTU.


(wia/wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 15 GW PLTU Batu Bara Mau Disetop, RI Baru Punya Duit Rp 7,7 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular