Wawancara Eksklusif
Bocoran Sri Mulyani! Ini Topik Bahasan Biden Cs di KTT G20

Badung, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengemukakan terkait dengan poin-poin penting yang akan dibahas oleh kepala negara di dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) 15-16 November 2022.
Sri Mulyani menuturkan selama memegang presidensi G20 Indonesia, dunia berubah sangat dinamis. Pertama, Indonesia mengidentifikasi masalah yang sangat mengemuka, yaitu masalah pandemi dan dampaknya. Oleh karena itu pembahasan mengenai tema 'recover together, recover stronger' berhubungan bagaimana negara-negara bisa mengemukakan kebijakannya yang disebut exit policy, dan membahas sektor atau area yang terkena dampak pandemi.
"Deliverables-nya adalah bagaimana sinkronisasi kebijakan atau koordinasi. Karena kalau policy seluruh dunia tidak sinkron maka akan terjadi dampak spillovers yang tidak baik. Sama seperti yang sekarang ini terjadi, inflasi tinggi, pengetatan moneter yang kemudian menyebabkan dolar AS menjadi sangat kuat ini memberikan dampak ke seluruh dunia tidak hanya Indonesia," papar Sri Mulyani dalam wawancara khusus bersama CNBC Indonesia TV di Movenpick, Bali, dikutip Senin (14/11/2022).
Jadi pembahasan mensinkronkan koordinasi dan kebijakan menjadi sangat penting, tegas Sri Mulyani. Menurutnya, hal itu sangkat konkrit dari sisi forum seperti G20.
"Anda berbicara dampak atau krisis lain atau shock lain, yaitu geopolitik, kita bicara soal lingkungan global yaitu volatilitas dari keuangan karena adanya inflasi yang tinggi karena adanya kenaikan suku bunga, inflasi tinggi, penguatan dolar namun jangan lupa ada shock yaitu climate change. Ini kita bahas di dalam leaders meeting," paparnya.
Tidak hanya itu, mengenai krisis pangan dan krisis energi ini akan menjadi salah satu fokus di dalam KTT G20.
"Bagaimana dunia bisa menangani krisis pangan itu. Diindetifikasi negara mana yang memproduksi, negara mana yang kekurangan, bagaimana distribusi logistik dan bagaimana financing itu akan menjadi salah satu deliverables yang konkrit," jelasnya.
Kemudian, mengenai krisis energi, para pemimpin G20 akan bicara bagaimana menurunkan biaya energi. "Kita bicara reasonable sehingga banyak negara saat ini cannot afford atau tidak bisa membeli harga energi yang makin mahal," kata Sri Mulyani.
Untuk kesehatan, G20 sudah bisa bicara sangat banyak mengenai pandemic fund dan global health infrastructure. Hal ini dimaksud untuk memperkuat respons dunia terhadap pandemi.
Kemudian, masalah perubahan iklim di lingkup KTT G20 juga akan disoroti. Indonesia telah sepakat untuk membentuk sustainable financing dalam rangka mendukung mekanisme transisi energi.
"Ini sangat penting karena Indonesia kebutuhan energi pasti semakin banyak tapi bagaimana kita tidak memperburuk climate change dengan C02 emission yang bisa kita turunkan."
Terlepas dari lingkup domestik, Sri Mulyani menegaskan perihal perubahan iklim ini adalah salah satu poin yang sangat penting untuk dibahas dan dicarikan solusinya di dalam forum G20 sebagai pelengkap pembahasan di COP27 yang baru saja dilaksanakan di Mesir.
Terakhir, mengenai teknologi digital, ini merupakan hal yang sangat penting di dalam leaders' meeting. Fokusnya adalah bagaimana teknologi memberikan nilai tambah dan kesempatan bagi ekonomi Indonesia dan ekonomi dunia untuk tumbuh terus secara lebih inklusif.
"Di sini kita bicara fintech, finansial inclusion which is menjadi hal yang sangat penting bagi ekonomi Indonesia dan ekonomi G20 dan dunia," pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Lengkap! Hasil Pertemuan Menkeu & Gubernur Bank Sentral G20
(haa/mij)