Tanda-tanda Kekalahan Putin Kian Dekat, Ini Bukti Terbarunya!

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Sabtu, 12/11/2022 08:00 WIB
Foto: Prajurit Ukraina menyiapkan senjata self-propelled 2S7 Pion untuk menembak pada suatu posisi, saat serangan Rusia terhadap Ukraina berlanjut di garis depan di wilayah Kherson, Ukraina, Rabu (9/11/2022). (REUTERS/Viacheslav Ratynskyi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Masyarakat Ukraina bergembira, menyambut pasukan militer tiba di pusat Kherson pada Jumat, setelah Rusia meninggalkan satu-satunya Ibu Kota regional yang direbut sejak serangan dimulai pada Februari.

"Hari ini adalah hari bersejarah. Kami mendapatkan kembali bagian selatan negara ini. Kami mendapatkan kembali Kherson," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato video malam hari, mengutip Reuters, Sabtu (12/11/2022).


"Sampai sekarang, pasukan kami berada di pinggiran kota, dan kami sangat dekat untuk masuk. Tapi unit khusus sudah ada di kota," ungkapnya.

Rusia telah menarik 30.000 tentaranya melintasi Sungai Dnipro. Penarikan tersebut menandai mundurnya perang besar Rusia ketiga, dan pertama kali melibatkan penyerahan kota besar yang diduduki dalam menghadapi serangan balasan besar Ukraina yang telah memecahkan bagian timur dan selatan.

Rekaman video yang diverifikasi oleh Reuters menunjukkan puluhan orang bersorak dan meneriakkan slogan-slogan kemenangan di alun-alun pusat kota Kherson, tempat pasukan Ukraina pertama tiba mengambil swafoto di kerumunan.

Dua pria mengangkat seorang tentara wanita di pundak mereka dan melemparkannya ke udara. Beberapa warga membungkus diri mereka dengan bendera Ukraina. Seorang pria menangis dengan gembira.

Badan intelijen pertahanan Ukraina mengatakan, Kherson sedang dikembalikan ke kendali Ukraina dan memerintahkan pasukan Rusia yang tersisa untuk menyerah kepada pasukan Kyiv.

Penduduk setempat telah memasang bendera Ukraina di alun-alun. "Kemuliaan bagi Ukraina! Kemuliaan bagi para Pahlawan! Kemuliaan bagi Bangsa!" teriak seorang pria dalam video lainnya.

Zelensky mengatakan, langkah-langkah untuk membuat Kherson aman, khususnya menghilangkan apa yang disebutnya sejumlah besar ranjau darat akan dimulai sesegera mungkin.

Seorang pejabat senior Rusia yang memberikan nasihat militer kepada dua wilayah pendudukan Ukraina yang diklaim Moskow sebagai miliknya, Dmitry Rogozin, mengatakan bahwa penarikan melintasi Dnipro memang menyakitkan, namun hal itu dirasa perlu.

"Kita harus melaksanakan tugas ini, berharap bahwa ketika kita mengumpulkan kekuatan kita, ketika senjata baru tiba, ketika unit-unit yang terlatih tiba, ketika sukarelawan tiba, kita akan berkumpul dan mengambil kembali tanah ini," kata dia seperti dikutip kantor berita RIA


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Xi Jinping Dan Putin Desak Israel dan Iran Akhiri Konflik