Peringatan Jokowi ke Pengusaha Kakap ASEAN: Ada Guncangan!
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan bahwa dunia tengah dilanda gelombang krisis. Meskipun perekonomian negara ASEAN tetap positif, namun Jokowi meminta semua pihak waspada.
Hal ini dikemukakan Jokowi saat berbicara dalam pertemuan pemimpin ASEAN dengan ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) di Hotel Sakha, Phnom Penh, Kamboja, seperti dikutip melalui keterangan resmi Sekretariat Presiden.
"Total GDP ASEAN masih di atas US$ 3 triliun dan ASEAN ekonomi terbesar ke-5 dunia. Dalam situasi guncangan finansial ini, tentu kita semua harus waspada," kata Jokowi, Jumat (11/11/2022).
Dalam jangka pendek, Jokowi mendorong ASEAN untuk memperkuat resiliensi ekonominya. Ini memerlukan mitigasi dan kebijakan makroprudensial yang adaptif untuk stabilkan keuangan dan stimulasi pergerakan ekonomi.
"Kemitraan dunia usaha dan pemerintah harus makin diperkuat. Sektor swasta memiliki peran sangat penting," ungkap Jokowi.
"Sektor swasta juga harus forward looking, artinya cermat melihat krisis, berhati-hati, tapi bergerak cepat untuk adaptasi. Kecepatan dan ketepatan beradaptasi jadi kunci resiliensi ekonomi ASEAN," jelasnya.
Sementara itu untuk jangka panjang, Jokowi menekankan pentingnya peningkatan daya saing ASEAN dimana kuncinya adalah inovasi.
"Inovasi pastikan kita kompetitif di masa depan. Ekonomi digital dan ekonomi hijau adalah masa depan ASEAN. Ekonomi digital mampu tingkatkan produktivitas dan perluas akses pasar, sementara ekonomi hijau pastikan ASEAN terus tumbuh dan berkelanjutan," jelasnya
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi juga mengemukakan pentingnya sektor UMKM bagi perekonomian ASEAN. Ada lebih dari 90 persen dunia usaha di kawasan adalah UMKM, dimana di Indonesia sendiri terdapat 65 juta UMKM.
"Kemajuan UMKM sangat berdampak pada ekonomi ASEAN, untuk itu sinergi kita menjadi sangat krusial untuk makin diperkokoh," kata Jokowi.
(cha/cha)