Menteri Jokowi Dag Dig Dug, Khawatir 'Dunia Gelap' 2023

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
07 November 2022 18:15
Keterangan Pers Menteri terkait Sidang Kabinet Paripurna, Kantor Presiden, 11 Oktober 2022. (Tangkapan layar Youtube Setpres RI)
Foto: Keterangan Pers Menteri terkait Sidang Kabinet Paripurna, Kantor Presiden, 11 Oktober 2022. (Tangkapan layar Youtube Setpres RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan tetap kuat, meskipun ada ancaman 'kegelapan dunia' akibat krisis yang dipicu dari perang antara Rusia dan Ukraina.

Nada optimisme tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, setelah mengetahui data pertumbuhan ekonomi yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini, Senin (7/11/2022).

"Pertumbuhan ekonomi 2022 dan 2023 masih tetap kuat dengan memperhatikan risiko ekonomi di 2023," kata Airlangga Hartarto.

Data BPS menunjukkan, pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III-2022 berada di atas ekspektasi pasar. PDB nasional pada periode tersebut tumbuh 5,72% secara tahunan (year on year/yoy).

"Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi diprediksi tetap optimis di 5,2% dan di 2023 itu juga di atas 5,3%," kata Airlangga.

Airlangga kemudian merujuk pada proyeksi sejumlah lembaga internasional yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 5,1%. Namun, ada sejumlah hal yang tetap perlu diwaspadai.

Pertama, mengenai masalah geopolitik yang masih berlanjut, mulai dari konflik Rusia Ukraina yang memicu gangguan sisi suplai. Kemudian, kenaikan inflasi global yang masih belum mereda akibat kenaikan permintaan.

Selain itu, ada pula dampak lanjutan dari inflasi, perlambatan ekonomi global, cuaca ekstrem karena perubahan iklim, hingga ruang fiskal yang lebih sempit dengan kembalinya defisit kas keuangan negara di angka 3%


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menko Airlangga Ungkap 'Obrolan' di Jamuan Makan Siang Jokowi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular