Berceceran, Ternyata Ini Penampakan Harta Karun Bawah Laut RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Penemuan harta karun tak hanya di daratan tapi juga banyak ditemukan di dasar lautan. Wilayah laut Indonesia yang sejak dulu menjadi jalur perdagangan, sering kali dasar lautnya menjadi kuburan kapal karam lengkap dengan barang muatan 'harta karun' di dalamnya termasuk di kawasan Sumatera.
Soal penemuan harta karun bawah laut ini diunggah pada laman kemdikbud.go.id, dalam laporan 'Tinggalan Arkeologi Bawah Air di Kepulauan Riau' dikutip, Senin (7/11).
Dalam laporan itu, disebutkan wilayah di pesisir timur Pulau Sumatera dan pulau-pulau yang berada di Selat Malaka dan bagian selatan Laut Cina Selatan merupakan kawasan strategis perdagangan.
![]() Harta karun dibawah laut di Provinsi Kepulauan Riau. (Tangkapan Layar kemdikbud.go.id) |
Melalui sumber asing dan sumber lokal diketahui bahwa sekurang-kurangnya pada abad ke-7 kerajaan Sriwijaya telah berkiprah sebagai sebuah institusi kerajaan yang berbasiskan kemaritiman. Ketika itu Selat Malaka dan juga sebagian Laut Cina Selatan merupakan wilayah yang menjadi tumpuan penghidupan dalam bentuk eksploitasi hasil laut, jalur pelayaran dan perdagangan, serta sekaligus sarana unjuk kekuatan dan kekuasaan.
Melalui data arkeologis diyakini bahwa masa itu sudah ada interaksi antara masyarakat di sekitar jalur yang di lalui dengan masyarakat India dan Cina. Interaksi antara masyarakat tersebut tidak saja menyangkut perdagangan tetapi juga budaya.
Pada masa selanjutnya, Kerajaan Malaka merupakan salah satu kerajaan besar di wilayah timur Sumatera yang menitik beratkan aktivitas perekonomian pada bidang perdagangan di kawasan Selat Malaka dan sebagian Laut Cina Selatan, melanjutkan aktivitas saat masa kejayaan Sriwijaya.
Penemuan Harta Karun
Dalam laporan Balai Pelesterian Cagar Budaya Provinsi Sumbar, Riau, dan Kepulauan Riau tahun 2015, mengungkapkan banyak tinggalan 'harta karun' bawah laut di Kepulauan Riau, antara lain di Pulau Linggar, Pulau Batam, Pulau Natuna, Pulau Anambas, dan Pulau Bintan yang merupakan bagian pantai Timur Sumatera.
Tercatat ada 63 kapal karam di kawasan Pantai Timur Sumatera tersebut milik VOC hingga EIC, juga kapal Portugis, China, Spanyol, dan Amerika.
Pada tahun 1980an, seorang pemburu harta karun bernama Michael Hatcher berhasil mengangkat kapal VOC tahun 1751 di perairan Heluputan, menangkat 120.00 keping keraik dan emas dari dinasti Ching.
Pada 2005 juga ditemukan di lokasi yag sama 25 ribu keramik China, dan koin-koin berharga. Pada 1989, di Pulau Buaya Kepulauan Riau juga ditemukan 30 ribu keramik utuh dan logam berharga dari dinasti Song. Pada 2013-2014 juga ditemukan banyak pecahan ketamik di dasar laut sekitar Natuna dan lainnya.
[Gambas:Video CNBC]
Harta Karun Emas Jepang & Kerajaan Tak Sengaja Ditemukan!
(hoi/hoi)