PDB Kuartal III-2022

Belanja APBN 'Lemes', Ekonomi RI Tetap Melesat Tinggi

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
07 November 2022 11:41
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono Saat Mengumumkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III-2022 dan Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2022. (Tangkapan Layar via Youtube BPS)
Foto: Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono Saat Mengumumkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III-2022 dan Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2022. (Tangkapan Layar via Youtube BPS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan ekonomi Indonesia melesat tinggi pada kuartal III-2022 mencapai 5,72%. Pertumbuhan ini melebihi konsensus pasar sebesar 5,6%.

Pertumbuhan yang kuat ini ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,39%, kemudian investasi sebesar 4,96% dan ekspor sebsar 21,64%.

"Dorongan konsumsi masyarakat tercermin dari peningkatan mobilitas," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono, Senin (7/11/2022).

Alhasil, BPS mencapai andil konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2022 mencapai 2,81%. Adapun, investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tercatat sebesar 1,57% dan ekspor sebesar 1,05%.

Di tengah kinerja yang bagus tersebut, BPS mengemukakan pertumbuhan belanja pemerintah mengalami kontraksi sebesar 2,88%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono Saat Mengumumkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III-2022 dan Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2022. (Tangkapan Layar via Youtube BPS)Foto: Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono Saat Mengumumkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III-2022 dan Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2022. (Tangkapan Layar via Youtube BPS)
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono Saat Mengumumkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III-2022 dan Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2022. (Tangkapan Layar via Youtube BPS)

"Kenapa pemerintah mengalami kontraksi 2,88%? Karena penurunan realisasi barang dan jasa APBN," kata Margo.

Namun, di sisi lain, dia melihat komponen PNBP mengalami perlambatan. Alhasil, konsumsi pemerintah mengalami konstrkasi 2,88%.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bea Cukai Belum Terima Usulan Ekspor Konsentrat Tembaga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular