Dear Investor! Ada Kabar Baik Nih dari Kantor Sri Mulyani

Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
Jumat, 04/11/2022 16:25 WIB
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memastikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan kembali pada posisi normal dan sehat pada 2023 mendatang. Salah satu indikatornya adalah defisit APBN yang dipatok di bawah 3% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Langkah ini menurut Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara akan menjadi kabar baik bagi para investor. Diharapkan investor bisa turut menempatkan modalnya kembali ke dalam negeri.


"APBN kita sehatkan, karena itu tahun depan kita desain APBN di bawah 3% defisitnya," terangnya dalam kegiatan Media Gathering di Kementerian Keuangan Jumat (4/11/2022)

APBN 2023 dirancang dengan belanja negara sebesar Rp 3.061,2 triliun dan pendapatan negara Rp 2.463 triliun. Dari jumlah tersebut, ditemukan selisih sebesar Rp 598,2 triliun atau 2,84% PDB.

APBN yang sehat sangat dibutuhkan ketika situasi pasar keuangan dipenuhi ketidakpastian yang tinggi. Pemerintah dikira mampu menjaga penerimaan serta belanja, sehingga tambahan pembiayaan dari penerbitan surat utang dilakukan dengan terukur.

"Karena pemegang surat utang kita bilang oh yaudah aku confident deh, pemerintah Indonesia nggak akan jor-joran ngeluarin surat utang," ujarnya.

Foto: (CNBC Indonesia/Anisa Sopiah)
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam Media Gathering Kementerian Keuangan dengan Wartawan. (CNBC Indonesia/Anisa Sopiah)

Hal ini akan berbeda apabila ketika investor melihat tidak mampu mengendalikan situasi. Misalnya dengan penerbitan utang secara sporadis dan terlihat sangat membutuhkan dana.

"Nah investor global sebagai sumber uang itu akan mengatakan 'Kalau anda pengen ngutang ke saya besar ya saya minta bunga lebih besar dong'. Oleh karena itu APBN kita sehatkan, kita kurangin defisitnya," kata Suahasil.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: APBN Mei 2025 Defisit Rp 21T, Menkeu Klaim Masih Kecil