Harga LPG 12 Kg Makin Mahal, Ramai Orang Pindah ke Gas Melon!
Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) non subsidi telah berdampak pada banyaknya konsumen berpindah ke LPG subsidi tabung 3 kilo gram (kg). Besarnya perbedaan antara harga LPG non subsidi baik tabung 5,5 kg dan 12 kg dengan harga LPG subsidi 3 kg turut menjadi pemicunya.
Untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, harga LPG 3 kg di tingkat pengecer kini dibanderol Rp 19.000 - Rp 22.000 per tabung. Sementara untuk LPG 5,5 kg kini dibanderol Rp 110.000 per tabung dan tabung 12 kg sebesar Rp 220.000 - Rp 225.000 per tabung.
Kondisi ini diungkapkan oleh salah satu pemilik pangkalan LPG di daerah Tangerang Selatan, Sunarni. Dia menyebutkan penjualan LPG non subsidi ukuran 5,5 kg dan 12 kg kian menurun sejak kenaikan harga LPG non subsidi dilakukan sejak akhir 2021 lalu.
Bahkan, menurutnya penjualan LPG non subsidi ini dirasakan semakin melesu sejak dua pekan ke belakang.
"Yang beralih dari 12 kg ke 3 kg banyak juga sih. Walaupun ya mungkin orang-orang sebenarnya mampu beli 12 kg, tetapi tetap beli yang 3 kg, apalagi sekarang masa sulit," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (03/11/2022).
"Sekarang jual gas saja agak repot, soalnya kita kadang-kadang nggak habis per hari, karena kita kan dikirim setiap hari. Jadi agak lesu lah sekarang," lanjutnya.
Selain itu, Sunarni menyebut, bila biasanya ada pelanggannya membeli dua tabung LPG 3 kg dan satu tabung 12 kg, namun kini pelanggannya hanya membeli LPG 3 kg, tak lagi membeli LPG non subsidi.
"Orang itu yang langganan aku di sini biasanya beli dua tabung 3 kg sama satu tabung 12 kg. Sekarang belinya 3 kg semua," bebernya.
Dia menuturkan, penjualan LPG 12 kg ini bisa mencapai 80% dibandingkan tahun lalu sebelum adanya kenaikan harga. Dia mengatakan, penjualan gas LPG 12 kg ini hanya dua sampai lima tabung per hari, berbeda dengan tabung 3 kg yang bisa mencapai 120 tabung selama enam hari.
"Kalau yang 12 kg kadang sehari ada dua, kadang lima ya. Maksudnya kita pesan saja, nanti ada yang beli, nanti beli lagi. Nggak bisa sekarang target sekian gitu nggak bisa, ya jarang banget yang belinya, jarang sekali. Makanya, kalau misalnya ada yang gede, kita senang gitu ya," ungkapnya.
Untuk diketahui, harga LPG non subsidi resmi dinaikkan Pertamina pada 10 Juli 2022 lalu. Kenaikan harga LPG saat itu karena Contract Price Aramco (CPA) masih di level US$ 725 per metrik ton.
Pada Juli 2022 lalu itu harga LPG di tingkat agen resmi Pertamina naik menjadi Rp 58 ribu per tabung untuk LPG 3 kg non subsidi berwarna pink, lalu Rp 100.000 - Rp 127.000 per tabung untuk LPG 5,5 kg, dan Rp 213.000 - Rp 270.000 per tabung untuk LPG 12 kg non subsidi.
(wia)