Internasional

Piye Mr Erdogan, Inflasi Turki Rekor Baru 85,51%

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
03 November 2022 17:30
Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan 16 September 2022. (via REUTERS/SPUTNIK)
Foto: Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan 16 September 2022. (via REUTERS/SPUTNIK)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingkat inflasi tahunan Turki meningkat menjadi 85,51% pada Oktober 2022. Hal ini disampaikan dalam pengumuman resmi Kamis (3/11/2022).

Angka ini merupakan rekor tertinggi sejak 1997. Walau begitu, Presiden Recep Tayyip Erdogan tetap menjelaskan bahwa ekonomi negara itu baik-baik saja.

"Alhamdulillah, roda perekonomian sudah berputar," ujarnya dikutip AFP.

"Model ekonomi kami, yang kami rangkum sebagai pertumbuhan melalui investasi, lapangan kerja, produksi, ekspor, dan surplus transaksi berjalan, membuahkan hasil," tegasnya.

Erdogan membela kebijakan yang tidak ortodoks untuk memerangi krisis biaya hidup. Saat bank-bank sentral di seluruh dunia menaikkan biaya pinjaman dalam upaya untuk menjinakkan harga konsumen yang melonjak, tetapi Turki telah melawan tren global.

Erdogan menyebut suku bunga yang lebih tinggi sebagai musuh terbesarnya. Bahkan dengan pemilihan umum tahun depan, Erdogan berpendapat bahwa suku bunga tinggi adalah penyebab inflasi, bukan sebaliknya, yang bertentangan dengan teori ekonomi ortodoks.

Bulan lalu, bank sentral Turki memangkas suku bunga kebijakannya untuk ketiga kalinya berturut-turut. Ini membuatnya turun menjadi 10,5% dari 12%.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rekor Tahun Ini, Inflasi Turki Tembus 62%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular