
Akses Air Bersih Belum 100%, Ternyata Ini Kendalanya

Jakarta, CNBC Indonesia - Walikota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah mengungkapkan akses air bersih di wilayahnya juga menjadi salah satu fokus utama karena masih belum mencapai 100%. Di Tangerang menurutnya masih ada yang mengandalkan air tanah dan membeli air secara curah.
"Kalau jumlah layanan 455 ribu kepala keluarga. Sekarang baru terlayani baru 34%. Ini akan kami kejar melalui program Kementerian PUPR, hingga pembiayaan," kata Arief dalam Webinar SPAM Terintegrasi Hulu-Hilir Untuk Mencapai Target 10 Juta Sambungan Rumah, Kamis (3/11/2022).
Dia mengatakan pemerintah akan melakukan integrasi sehingga bisa memperluas akses air bersih, dengan memanfaatkan Cisadane dan menarik perhatian investor. Langkah ini menurutnya penting dilakukan karena wilayah utara Tangerang sudah mulai payau.
"Makanya dengan dukungan terobosan pembiayaan mudah-mudahan masyarakat bisa terpenuhi kebutuhan air minum layak," kata dia.
Salah satu kendala utama dalam perluasan akses air bersih menurutnya adalah pembiayaan. Pasalnya, wilayah dengan penduduk hampir 2 juta ini membutuhkan lebih banyak jaringan utilitas mulai dari sumber hingga sambungan rumah.
Meski demikian dia optimistis bisa menarik investor karena adanya kepastian untung tanpa membebani masyarakat. Pasalnya, air sebagai kebutuhan utama dan memiliki demand yang tinggi.
"Jadi jaringan pipa di zona satu, itu semua menggunakan HDPE. Jadi lebih layak, lebih sehat, dan itu nilai tambah, daripada masyarakat beli air kemasan. Jadi efisiensi akan luar biasa. Ini akan edukasi ke masyarakat agar beralih dari air tanah menjadi menggunakan air minum yang dikelola pemerintah," jelas Arief.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PUPR dan UGM Temukan Solusi Pengelolaan Air Bersih & Sanitasi